Kamis, 12 Oktober 2023 23:05

Lahir Tanpa Tangan dan Satu Kaki, Bocah 10 Tahun di Jeneponto Tetap Semangat ke Sekolah

Usman Pala
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Lahir Tanpa Tangan dan Satu Kaki, Bocah 10 Tahun di Jeneponto Tetap Semangat ke Sekolah

Sejak lahir tidak memiliki dua tangan. Sementara untuk berjalan, bocah ini hanya mengandalkan satu kaki. Namun dengan kondisi itu, ia tak membuat kehilangan semangat.

RAKYATKU.COM, JENEPONTO - Bocah perempuan Alma Husna, menyayat hati, berjuang bertahan ditengah keterbatasan fisik, ia tak memiliki tangan, hanya dengan satu kaki, beda dengan anak seusianya. Anak ini tak putus asa dengan kondisinya.

Anak ini curhat dengan polosnya bercerita dengan orang tuanya, ia bertanya mengenai kondisi fisik yang dialaminya. Orang tuanya tak kuasa menahan air matanya, sesekali menatap putrinya.

"Anak saya ini, bertanya, dia bilang, bu, kenapa aku tidak punya tangan dan kaki. Lalu saya jawab sambil menatapnya dengan penuh kasih sayang dan tak kuasa menahan air mataku," sebutnya.

Baca Juga : Bupati Jeneponto Tegaskan Stok Beras Aman

Selanjutnya, "Saya bilang, bagi ibu, kamu itu amanah dari Allah nak, kehadiranmu yang membuat ibu sangat bahagia dan lebih dari cukup", tambahnya

Alma Husna usia 10 tahun anak dari pasangaan suami istri

Muhammad Aswir (31) dengan Nasiah (29) warga kampung Ora-orasa Ci'nong, Kelurahan Tonrokassi Induk, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Baca Juga : Bencana Tanah Longsor di Jeneponto, Dua Orang Masih Dicari

Sejak lahir tidak memiliki dua tangan. Sementara untuk berjalan, bocah ini hanya mengandalkan satu kaki. Namun dengan kondisi itu, ia tak membuat kehilangan semangat.

Dia tetap lincah kala melakukan aktivitas kesehariannya. Dibalik organ tubuh yang tak lengkap tersebut, dia terlihat bahagia dan selalu tersenyum.

Dengan keterbatasannya, anak pertama dari tiga bersaudara ini tetap tegar datang ke sekolahnya belajar di bangku sekolah dasar (SD) Kassi kelas IV (empat).

Baca Juga : Lepas Atlet Porprov, Bupati Jeneponto Ingatkan Nama Baik Daerah

Aksi bocah perempuan itu pun menuai haru dan pujian dari guru-guru dan teman-teman sebayanya di sekolahnya tersebut.

Anak ini selalu berusaha bertahan dengan caranya sendiri. Aksinya pun membuat kagum dan menoreh perhatian pemuda Tamalatea Subair selaku pemerhati pejuang kemanusiaan yang tak kenal lelah.

Subair mengatakan, anak mungil ini mampu menjadi salah satu sumber inspirasi bagi dunia pendidikan di Butta Turatea serta dapat menjadi motivasi bagi generasi penerus bangsa.

Baca Juga : Kebakaran Lalap Tiga Unit Rumah di Jeneponto, Satu Orang Meninggal Dunia

"Besar harapan kami, semoga Alma Husna ini mendapat perhatian khusus dari pemerintah agar tetap punya semangat belajar dan kekuatan melanjutkan pendidikannya," ujarnya.

Semantara Nasiah Ibu kandung Asma Husna sangat berharap kepada pemerintah agar anak kesangannya ini difasilitasi kaki palsu dan sepeda.

"Kalau bisa pak, anakku ini dikasih kaki palsu supaya jalannya seimbang dan sepeda untuk saya pakai antar jemput anakku kesekolahya," terangnya.

Baca Juga : Pemprov Rehab Rumah Korban Bencana, Warga Jeneponto : Terima Kasih pak Gubernur Andi Sudirman

Ia menjelaskan jarak dari rumah kesekolah anaknya kurang lebih 500 meter dari rumah, kadang ia jalan kaki sendiri ke sekolah dan biasa juga diantar jemput oleh Ibunya.

Namun belakangan ini, Asma Husna sering absen. Sebab, tidak ada lagi yang antar jemput ke sekolahnya. Selain itu rumah tempat tinggal Alma Husna bersama keluarganya masih butuh perhatian pemerintah.

"Kalau akhir-akhir ini Husna sering alpa karena tidak ada lagi yang antarki. Saya juga jaga adeknya yang ketiga yang gizi buruk," sebutnya.

Baca Juga : Pemprov Rehab Rumah Korban Bencana, Warga Jeneponto : Terima Kasih pak Gubernur Andi Sudirman

Anak ini semangat sekali pergi kesekolah meskipun banyak kekurangan pada dirinya yang tidak sama dengan teman-teman lainnya. Bahkan, dia menangis kalau tidak kesekolah.

"Kalau menulis pakai kaki kanannya pak karena dua tangannya tidak ada sama kaki kiri," ujarnya Kepada Wartawan, Kamis (12/10/2023).

Muhammad Aswir ayah dari Alma Husna, kesehariannya hanya bekerja sebagai pengempul rumput laut dari hasil sisa panen orang lain. Dan setelah terkumpul kemudian dijual untuk menopang kebutuhan hari-harinya.

Baca Juga : Pemprov Rehab Rumah Korban Bencana, Warga Jeneponto : Terima Kasih pak Gubernur Andi Sudirman

"Kalau pekerjaan suamiku pak mengupul rumput laut kemudian saya jual. Kadang juga na bantu orang kalau panen rumput laut dan kadang juga pergi kerja bangunan," pungkasnya

Diketahui, sejumlah donatur dari masyarakat dermawan sudah mulai berdatangan. Ada juga yang langsung ke lokasi ditempat tinggal.

Penulis : Samsul Lallo
#kabupaten jeneponto #Bocah 10 tahun