RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pengumuman calon pimpinan definitif DPRD Sulawesi Selatan periode 2019-2024 tertunda. Agenda yang sedianya digelar Senin (7/10/2019) kemarin, dijadwalkan ulang ke Rabu (9/10/2019) besok.
Penyebabnya adalah Partai Golkar belum menyetor nama calon pimpinan definitifnya ke Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Sulsel. Beredar kabar jika perdebatan masih alot di internal partai berlambang beringin tersebut, terkait siapa nama yang akan didaulat sebagai ketua DPRD Sulsel lima tahun kedepan.
Direktur Komisi Pemantau Legislatif (Kopel) Sulsel, Musaddaq menyayangkan hal ini terjadi. Menurutnya, dinamika yang berkepanjangan di Partai Golkar terkait pimpinan definitif ini berpotensi menyebabkan sejumlah agenda DPRD Sulsel 'tersandera'.
Menurut Musaddaq, Partai Golkar seharusnya objektif melihat jika saat ini telah memasuki tahapan pembahasan rancangan APBD Pokok Sulsel 2020.
"Keterlambatan penentuan pimpinan ini tentu akan berpengaruh terhadap proses pembahasan APBD Pokok 2020, dan tentu yang dirugikan adalah masyarakat," kata Musaddaq, Selasa (8/10/2019).
Menurutnya, penundaan penetapan pimpinan oleh Golkar ini tentu akan menyandera kerja-kerja legislatif terutama dalam pengambilan keputusan di DPRD Sulsel.
"Kopel harap jangan sampai politisi hanya memikirkan kekuasaan dan lupa bahwa mereka sedang membajak kepentingan publik untuk menikmati APBD," demikian Musaddaq.
Diberitakan sebelumnya, hingga saat ini, empat parpol telah menyerahkan calon pimpinan definitifnya ke Sekwan DPRD Sulsel. Masing-masing NasDem, Gerindra, Demokrat serta PKS. Keempat parpol tersebut berhak atas kursi wakil ketua.
NasDem mengusulkan Syaharuddin Alrif, Gerindra mengusulkan Darmawangsyah Muin, Demokrat mengusulkan Ni'matullah, serta PKS mengusulkan Muzayyin Arif.
Adapun Golkar yang berhak atas kursi ketua DPRD Sulsel dikabarkan masih alot. Posisi Andi Ina Kartika Sari yang saat ini didaulat sebagai ketua sementara DPRD Sulsel dikabarkan masih digoyang.
Ada tujuh nama calon ketua DPRD Sulsel dari Golkar yang telah mengikuti fit and proper test. Mereka adalah Andi Ina Kartika Sari, Fahruddin Rangga, Hatta Marakarma, Zulkifli Zain, John Rende Mangontan, Sofyan Syam, serta Rahman Pina.