Jumat, 19 April 2019 18:47

Rutinitas Unik Bos Twitter: Hanya Ada Makan Malam, Puasa 3 Hari di Akhir Pekan

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Jack Dorsey. (Foto: Techcrunch)
Jack Dorsey. (Foto: Techcrunch)

Pendiri Twitter, Jack Dorsey, berbagi cerita mengenai kebiasaan hidupnya melalui sebuah podcast.

RAKYATKU.COM - Pendiri Twitter, Jack Dorsey, berbagi cerita mengenai kebiasaan hidupnya melalui sebuah podcast. Lelaki 42 tahun itu mengaku tak ada istilah sarapan dan makan siang dalam kamus hidupnya.

Sehari-hari, Dorsey hanya makan malam dengan porsi besar dengan menu ikan, ayam, atau steak daging sapi. Dia juga mengonsumsi buah beri sebagai makanan penutup. Terkadang anggur merah hadir di jamuan makan malam pribadinya.

Kebiasaan ini hanya dilakoni Dorsey saat hari kerja. Pada akhir pekan, dia memilih berpuasa.

"Saya akan puasa dari Jumat sampai Minggu," kata Dorsey, mengutip The Independent. Dia akan berhenti makan pada Jumat malam dan kembali memulai aktivitas makan pada Minggu malam.

Tak mudah baginya untuk membangun kebiasaan ini. Halusinasi bahkan hadir pada hari ketiga. Biar begirtu, Dorsey tak pantang menyerah. Hasilnya, Dorsey merasa lebih fokus dan memperhatikan kesehatan mentalnya. 

Tak cuma punya kebiasaan makan yang aneh, Dorsey juga punya rutinitas lain. Adalah hydrotherapy atau perawatan menggunakan air untuk kesehatan yang kerap dilakoninya. 

Sejak bangun pukul 05.00, Dorsey memulai aktivitas dengan duduk di dalam sauna selama 15 menit. Dari suhu hangat, dia beranjak mandi di dalam bak air es bersuhu 2 derajat Celcius. Aktivitas itu diulanginya sebanyak tiga kali.

Kebiasaan terapi air yang dilakoni itu menambah rasa percaya dirinya. Dia merasa mampu menaklukkan perubahan suhu dari hangat ke dingin yang cukup ekstrem.

"Ini membuka sesuatu yang terkunci dalam pikiran saya. Saya merasa seperti bisa mengendalikan diri untuk melakukan hal-hal yang terlihat kecil, tetapi menyakitkan," kata Dorsey.

Selain mandi pada dua suhu ekstrem, Dorsey juga sempat menjadikan jalan kaki di pagi hari sebagai rutinitas. Hal itu dilakukannya untuk mendapatkan sebanyak mungkin sinar matahari. Tak main-main, jalur sepanjang 5 mil atau sekitar 8 kilometer ditempuhnya hanya dalam waktu 75 menit.