Rabu, 08 Juli 2020 14:36

Ilmuan: Suhu Dingin Bisa Tingkatkan Penyebaran Covid-19

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi virus corona. [Pixabay]/emmagrau]
Ilustrasi virus corona. [Pixabay]/emmagrau]

Para ilmuwan dari India mengeksplorasi hubungan antara suhu rata-rata suatu negara dan jumlah kasus Covid-19.

RAKYATKU.COM - Para ilmuwan dari India mengeksplorasi hubungan antara suhu rata-rata suatu negara dan jumlah kasus Covid-19.

Mereka menemukan hubungan signifikan antara negara-negara dengan kondisi lingkungan yang lebih dingin dan wabah skala besar.

Temuan itu dapat mengindikasikan masalah yang ada di cakrawala negara-negara belahan bumi utara, saat mereka memasuki musim dingin tahun ini.

Para peneliti mengatakan, musim panas dapat memberikan jendela terbaik untuk melawan virus.

Dalam studi mereka, ahli biokimia Chandi Mandal dari Universitas Pusat Rajasthan dan Mahaveer Singh Panwar dari Universitas Hindu Banaras, menyusun suhu rata-rata dan jumlah kasus Covid-19 aktif untuk berbagai negara. Data dikumpulkan dari akhir Maret hingga pertengahan April.

Duo ini menemukan bahwa negara-negara di iklim lintang tinggi / lebih dingin, secara signifikan lebih cenderung memiliki jumlah kasus virus corona lebih tinggi.

Sebaliknya, lebih sedikit kasus yang cenderung terjadi pada penghangat dan iklim lintang rendah.

"Semua pengamatan ini menunjukkan bahwa suhu rendah mungkin menjadi faktor risiko untuk kasus Covid-19," catat para peneliti dilansir suara.com dari Dailymail, Rabu (8/7/2020).

"Namun, pada saat ini, penelitian ini tidak dapat menjelaskan bagaimana beberapa negara dingin memiliki kasus infeksi virus corona yang relatif lebih tinggi," tambah mereka.

"Apakah hanya kedinginan atau ada faktor tambahan?"

Pekerjaan di masa depan, mereka menambahkan, harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti jumlah relatif masing-masing kasus kanker, diabetes, hipertensi dan obesitas.

Sebelumnya, para ahli menyarankan bahwa musim panas dapat memperlambat penyebaran virus corona. Hal ini mengutip manfaat tambahan produksi vitamin D dari sinar matahari untuk membantu respons kekebalan tubuh, bersama dengan peningkatan sinar UV yang dapat memperlambat penyebaran penyakit pernapasan.

"Penularan berbagai jenis virus tergantung pada suhu dan kelembaban udara," kata Profesor Mandal.

"Sementara analisis lebih lanjut diperlukan, jika suhu rendah merupakan faktor risiko untuk Covid-19, maka musim panas dapat mengurangi tingkat penularan dan infeksi," katanya.

Temuan lengkap dari penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Public Health.