Senin, 29 Juni 2020 21:07

"Saya Orang Mati yang Berjalan" Gadis Ini Keluar Rumah Setelah Dikurung 26 Tahun oleh Ibu

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
 Foto: YouTube ?????? ??????? ??????? ????????? (Oddity Central)
Foto: YouTube ?????? ??????? ??????? ????????? (Oddity Central)

Seorang wanita asal Rusia, Nadezhda Bushueva tak pernah menginjakkan kaki ke luar rumah selama 26 tahun. Ia dikurung karena ibunya yang terlalu protektif.

RAKYATKU.COM - Seorang wanita asal Rusia, Nadezhda Bushueva tak pernah menginjakkan kaki ke luar rumah selama 26 tahun. Ia dikurung karena ibunya yang terlalu protektif.

Wanita berusia 42 tahun itu tinggal bersama ibunya di Arefinsky, sebuah desa bagian barat Rusia. Nadezhda dikurung di rumah sejak masih berusia 16 tahun.

Sang ibu mengisolasi putrinya dengan alasan untuk melindunginya dari bahaya di luar rumah.

Menurut pengakuan para tetangga, ibu Nadezhda yang bernama Tayana bertindak semakin protektif sejak ia pensiun bekerja.

Tayana sudah mulai menunjukkan sikap posesif sejak Nadezhda menduduki kelas 2 SMP. Ia kerap melarangnya untuk pergi bersekolah.

Selama dikurung, Nadezhda tidak mencuci rambutnya hingga 12 tahun. Ia bahkan tak mengganti bajunya dalam waktu cukup lama. Kendati demikian, Nadezhda bersikeras mengatakan bahwa ia baik-baik saja.

Tak ada yang paham bagaimana Nadezhda dapat menerima tindakan tindakan sang ibu. Namun pada akhirnya, Nadezhda terpaksa harus pergi keluar rumah karena ibunya sakit dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Menurut pengakuan warga sekitar, Nadezhda keluar rumah dengan tampilan seperti tidak pernah mandi. Ia juga menolak untuk mengubah gaya hidupnya. Nadezhda tidak ingin bekerja dan merasa nyaman dengan kehidupannya.

"Memangnya kenapa kalau ada kucing yang mati di atas sofa? Mungkin saya akan mati di sofa ini juga. Hidup saya lebih buruk daripada kucing. Seekor kucing memiliki banyak hal. Saya tidak hidup, bahkan tidak ada. Saya orang mati yang berjalan," ujar Nadezhda.

Direktur Layanan Jaminan Sosial wilayah Vachsky, Larisa Mikheeva mengatakan bahwa pihak berwajib juga tidak bisa bertindak jika Nadezhda terus menolak bantuan mereka.

"Dia tidak cacat, tidak juga memiliki penyakit mental. Seseorang harus secara sukarela untuk menerima layanan sosial. Jika mereka tidak mengambil keputusan, kami tidak dapat memaksa mereka secara hukum," ujar Larisa.