RAKYATKU.COM,MAMASA - Bupati Mamasa, Ramlan Badawi berjanji akan segera mempersiapkan segala kelengkapan dan persyaratan untuk pengalihan wewenang status jalan poros Tabone-Nosu-Pana dari jalan strategis provinsi menjadi jalan nasional.
"Mungkin pekan ini tuntas, segera kami akan tindaklanjuti untuk pelepasan jalan tersebut. Sekda atau saya yang langsung membawa berkasnya ke provinsi. Silakan mahasiswa kawal," ujar Bupati menerima Aliansi Pemuda Mahasiswa Kabupaten Mamasa, Rabu (6/11/2019).
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan mereka dengan Gubernur Sulawesi Barat, Ali Baal Masdar pada 28 Oktober 2019 lalu.
Ramlan menambahkan, dalam waktu dekat ini satu unit excavator ditambah satu mobil tongkang disiagakan di poros Tabone-Nosu sepanjang musim penghujan ini untuk mengantisipasi longsor dan permasalahan lainnya.
"Hal tersebut sebagai bukti bahwa pemerintah Mamasa sangat peduli dengan jalan poros Tabone-Nosu," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Bupati Mamasa mengapresiasi aksi yang dilakukan Aliansi Mahasiswa Mamasa karena dinilai telah membantu pemerintah daerah dalam menyuarakan persoalan jalan poros tersebut.
"Saya salut dengan anak-anak mahasiswa karena saat ini lebih besar perhatian terhadap jalan tersebut setelah anak-anak mahasiswa turun. Semoga jasa budi baik kalian akan tercatat dalam sejarah," tuturnya.
Sementara itu, perwakilan mahasiswa Mamasa, Yustianto Tallulembang mengatakan, peserta aksi menuntut pemerintah provinsi agar jalan Tabone-Nosu-Pana yang hari ini berstatus jalan strategis provinsi, diusulkan kepada pemerintah pusat agar ditingkatkan statusnya menjadi jalan nasional.
"Pertemuan kami dengan bupati Mamasa sebagai tindak lanjut aksi di Mamuju. Kami ingin memastikan bahwa Pemerintah Kabupaten Mamasa punya pemikiran yang sama dengan kami untuk meningkatkan status jalan ini," jelasnya kepada Rakyatku.com, Kamis (7/11/2019).
Audiens ini dihadiri Ketua Komisi I DPRD Mamasa, Reskianto Taulaabi Kia, sekretaris daerah Kabupaten Mamasa, dan kepala Bagian Humas. Mahasiswa menyayangkan hanya satu legislator yang hadir, padahal sudah disurati jauh-jauh hari.