Senin, 24 Juni 2019 13:24

Ada yang Gedor Pintu, Saat Dibuka Muliady Terkapar Bersimbah Darah

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
ilustrasi
ilustrasi

Sabtu, 9 Maret 2019, di Kafe Pelakor, Laudendang, sekitar pukul 02.00 WIB. Muliady alias Adi (28) datang ke meja Nando Rumapea alias Nando Samosir (19).

RAKYATKU.COM, DELI SERDANG - Sabtu, 9 Maret 2019, di Kafe Pelakor, Laudendang, sekitar pukul 02.00 WIB. Muliady alias Adi (28) datang ke meja Nando Rumapea alias Nando Samosir (19).

Kepada warga Jalan Musyawarah Tanah Garapan, Gang Bersama, Desa Laut Dendang, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang itu, Adi meminta rokok.

"Bagi rokok dong," ujar Adi.

Namun, Nando tak memberikan. Adi lalu membalikkan meja. Seluruh pengunjung riuh.

Nando kemudian pergi dan kembali dengan membawa pisau. Pria berkulit kuning langsat ini lalu menikam Adi. Warga Pasar 8 Tanah Garapan Desa Laut Dendang itu pun tersungkur bersimbah darah.

Usai menikam korban, Nando melarikan diri. Sementara korban masih bisa berjalan hingga ke depan pintu rumahnya.

Dia menggedor-gedor pintu rumah dini hari itu. Keluarga yang mendengar kemudian membuka pintu.

Tubuh Adi langsung jatuh. Kerabat sempat membawa ke rumah sakit. Namun sayang, nyawa Adi tak tertolong.

Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol Subroto bersama anggotanya berhasil membekuk tersangka pembunuhan, pada Kamis (20/6/2019) malam.

"Usai terjadinya pembunuhan tersebut, warga melapor ke kantor polisi. Petugas kami kemudian datang ke lokasi dan memintai keterangan keluarga korban," ujarnya, Senin (24/6/2019).

Jasad korban pun kemudian dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan untuk diautopsi.

"Dari keterangan saksi-saksi, pemicu terbunuhnya korban lantaran ada cekcok sebelumnya dengan para tersangka di Kafe Pelakor. Petugas kami kemudian menggerebek rumah tersangka, namun ia sudah kabur," bebernya.

Setelah petugas kepolisian Polsek Percutseituan menerbitkan DPO terhadap tersangka, pada Kamis (20/6/2019) malam lalu, mendapat informasi keberadaan pelaku.

"Saat itu juga petugas langsung ke lokasi dan menggerebek rumahnya. Mengetahui petugas datang, tersangka mencoba kabur, namun sia-sia, kami berhasil membekuknya di teras rumah," ujar Subroto seperti dilansir dari Tribunnews.
 
Saat diinterogasi, pelaku mengakui pembunuhan yang dilakukannya bersama 4 temannya, M, A, S dan I.