JAKARTA -- Hingga Kamis (9/2) kemarin, belum ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa Suriah.
Demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melalaui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Damaskus.
KBRI Damaskus telah mengirimkan tim ke 4 wilayah terdampak, yakni Hama, Homs, Latakia, dan Aleppo.
Baca Juga : Jumlah Korban Gempa Turki-Suriah Tembus 50.000 Orang
"Keselamatan WNI menjadi prioritas dan perhatian utama KBRI," demikian keterangan tertulis KBRI Damaskus.
Sementara 3 orang PMI yang berada di Shelter KBRI Damaskus di Aleppo, juga dilaporkan dalam kondisi baik.
Gempa bumi yang melanda Turki dan Suriah pada hari, Senin (6/2/2023) menyebabkan korban tewas yang terus bertambah hingga mencapai 21.051 orang.
Baca Juga : Indonesia Kirim 140 Ton Bahan Makanan dan Logistik untuk Korban Gempa Turki-Suriah
Berdasarkan laporan, jumlah korban tewas di Turki telah mencapai 17.674 orang dan jumlah korban luka sebanyak 72.879 orang.
"Jumlah korban tewas telah meningkat menjadi sedikitnya 17.674, dan jumlah korban luka mencapai 72.879," kata Wakil Presiden Fuat Oktay dikutip dari CNN Internasional Jum'at (10/2/2023).
Sementara itu di Suriah ada sekitar 3.377 orang yang meninggal, termasuk 2.030 di daerah yang dikuasai pemberontak di barat laut.
Baca Juga : Mantan Pemain Chelsea, Christian Atsu Meninggal Dunia dalam Bencana Gempa di Turki
Kirim Bantuan ke Suriah
Saat ini Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan rencana pengiriman bantuan ke Suriah. KBRI Damaskus terus berkomunikasi dengan Pemerintah Suriah terkait kebutuhan dan mekanisme penyaluran bantuan kemanusiaan.
Koordinasi intensif juga dilakukan Kemlu dengan Kedubes Suriah di Jakarta.
Terkait dengan rencana pengiriman bantuan ini, Dubes RI untuk Suriah, Wajid Fauzi, menyebutkan bahwa kondisi keamanan di Bandara Damaskus cukup kondusif untuk memfasilitasi kedatangan bantuan kemanusiaan dari Indonesia.