Kamis, 19 Januari 2023 11:44

Anggota DPR RI Bambang Purwanto Nilai Food Estate Punya Dampak Bagus untuk Petani

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Anggota Komisi IV DPR RI, Bambang Purwanto.
Anggota Komisi IV DPR RI, Bambang Purwanto.

Rata-rata produktivitas food estate di Kalimantan Tengah (Kalteng) mencapai empat ton per hektare. Angka sebesar itu bahkan bisa bertambah menjadi 5 sampai 7 ton apabila petani menggunakan benih hibrida.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI, Bambang Purwanto, menilai program food estate di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah berjalan optimal.

Program itu bahkan memberi dampak besar terhadap pendapatan petani, terutama setelah Kementerian Pertanian (Kementan) RI melakukan intervensi alsintan.

Hanya, kata Bambang, program ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, sesuai dengan RPJMN, program tersebut membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Baca Juga : Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Di samping itu, Bambang menilai harus ada perbaikan pada tata kelola food estate agar tingkat keberhasilannya berjalan sesuai target.

"Dampak program food estate itu sangat bagus. Mereka (petani) akhirnya memiliki semangat bertanam yang luar biasa. Apalagi setelah alsintan masuk sehingga produktivitas mereka semakin meningkat dan lebih efisiensi. Dan ingat, food estete itu program jangka panjang tidak bisa secepat kilat," ujar Bambang, Rabu (18/1/2023).

Sejauh ini, kata Bambang, rata-rata produktivitas food estate Kalteng mencapai empat ton per hektare. Angka sebesar itu bahkan bisa bertambah menjadi 5 sampai 7 ton apabila petani menggunakan benih hibrida. Bambang optimistis, program food estate mampu menjadi penopang utama pangan Indonesia.

Baca Juga : Irjen Kementan Jebolan KPK Naik Pangkat Bintang Tiga

"Kita bicara lahan saja yang terluas di Indonesia itu cuma ada di Kalimantan. Jawa itu sudah menyusut. Dari sisi ini saja bisa kita perhitungkan. Belum lagi soal produktivitas yang sekarang rata-rata empat ton per hektare. Jadi saya kira lahan di sana sangat potensial," katanya.

Meski demikian, Bambang menilai masih perlunya perbaikan yang sangat serius dari sisi tata kelola food estate. Misalnya, harus ada leading sector yang memberi aba-aba dan komando terhadap jalanya program di sana.

"Persoalannya, kan, di tata kelolanya yang perlu diperbaiki. Kementan menanam, TNI pembukaan lahan, dan PUPR irigasi. Nah, ini harus ada leading sector. Misalnya, Kementan jadi leading sector-nya. Saya yakin bisa sukses besar," jelasnya.

#Bambang Purwanto #dpr ri #Kementerian Pertanian