Kamis, 22 September 2022 08:58

1,3 Juta Penerima BLT BBM Terdeteksi Salah Sasaran

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Pemerintah secara total menganggarkan dana Rp12,39 triliun untuk penyaluran BLT BBM Rp600 ribu kepada 20,65 juta penerima yang tersebar di seluruh Indonesia.

RAKYATKU.COM, JAKARTA - Pemerintah mendeteksi adanya exclusion error atau salah sasaran dalam penyaluran bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM).

Sekretaris Eksekutif Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) Sekretariat Wakil Presiden RI, Suprayoga Hadi, mengatakan jumlah exclusion error yang terdeteksi sebanyak 1,3 juta orang.

"Untuk menjangkau exclusion error, kemarin kita sudah coba hitung untuk (BLT) BBM, kompensasi itu ternyata ada sekitar 1,3 juta exclusion error yang terdeteksi," kata Hadi, Rabu (21/9/2022).

Baca Juga : Pastikan BLT BBM Tepat Sasaran, Mensos Tegaskan DTKS Diperbaharui Setiap Bulan

"Ini kita akan coba insert, kami sedang coba sinkronkan angka ini supaya jangan sampai nanti ada exclusion error. Yang sudah jelas-jelas berhak, tapi tidak dapat," lanjut Hadi.

Hadi menerangkan, TNP2K menghadapi sejumlah tantangan dalam menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia.

Selain masalah exclusion error, penyempurnaan basis data penetapan sasaran juga menjadi aspek yang perlu diatasi. Salah satunya dengan menyiapkan sinkronisasi data yang telah divalidasi dengan data Nomor Induk Kependudukan (NIK).

Baca Juga : Pastikan BLT BBM Tepat Sasaran, Mensos Tegaskan DTKS Diperbaharui Setiap Bulan

Data yang tengah disiapkan itu disebut Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Penyiapan data itu berada di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan Pusat Statistik (BPS), dan TNP2K.

Catatan inclusion error alias masyarakat yang tidak berhak menerima, tetapi justru menerima bantuan juga disebut sebagai tantangan yang perlu diminimalisasi. Selain itu, persoalan lembaga pelaksana program menjadi satu tantangan lain untuk menuntaskan masalah kemiskinan ekstrem.

Diketahui, pemerintah secara total menganggarkan dana Rp12,39 triliun untuk penyaluran BLT BBM Rp600 ribu kepada 20,65 juta penerima yang tersebar di seluruh Indonesia.

Baca Juga : Pastikan BLT BBM Tepat Sasaran, Mensos Tegaskan DTKS Diperbaharui Setiap Bulan

BLT BBM 2022 diharapkan bisa meringankan beban masyarakat di tengah kenaikan harga BBM, mulai dari pertalite, solar, sampai pertamax. Harga BBM di Tanah Air naik sejalan dengan kenaikan harga minyak dunia.

Sumber: CNN Indonesia

#BLT BBM