RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Legislator DPRD Kota Makassar, Abdul Wahid, mengkritisi aktivitas kontainer Makassar Recover yang disinyalir dipergunakan untuk kepentingan pribadi.
"Sudah menyalahi dan cenderung ada pelanggaran kalau begitu. Kalau ada Perwali yang mengatur tidak masalah. Saya takutkan ketika dialihfungsikan ke kepentingan lain dan jadi masalah di kemudian hari," kata Wahid, Jumat (22/4/2022).
Anggota Komisi D ini juga menyoroti sejumlah kontainer di Makassar sepi aktivitas, bahkan beberapa tampak menganggur dan tak difungsikan dengan baik.
Baca Juga : Komisi B DPRD Makassar Bahas Pendirian Perumda Terminal Makassar Metro
Padahal, saat awal dibangun kontainter itu rencana akan difungsikan sebagai pusat posko COVID-19 dan tersebar di 153 kelurahan di Makassar.
"Saya kira segala gagasan itu adalah hal yang baik. Cuma memang perlu dipertimbangkan masalah kelangsungannya. Karena seperti hal lain jangan kaya ide, tapi kelangsungan ide itu tidak terlaksana," ketus Wahid.
Wahid mengatakan anggaran pembangunan kontainer tersebut tidaklah sedikit, mencapai Rp100 juta untuk 1 kontainer di 153 kelurahan. Hitungannya, setidaknya menelan anggaran Rp15,3 milliar.
Baca Juga : Legislator PKB Dorong Prioritas Pendidikan di Makassar Contoh Jepang
Sementara, Juru Bicara Makassar Recover, Henny Handayani, menjelaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar telah memprediksi hal ini.
Menurutnya, suatu saat kasus COVID-19 akan menurun sehingga fungsi kontainer tak lagi bisa dimanfaatkan untuk penanganan COVID-19. Kontainer yang menganggur rencana akan dialihfungsikan jadi posyandu. (*)