RAKYATKU.COM, JENEPONTO,-- Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan-RI) Syahrul Yasin Limpo (SYL) meninjau lokasi penanaman jagung di Kelurahan Empoang Selatan, Kecamatan Binamu, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Minggu (6/2/2022). SYL datang bersama rombongan didampingi Bupati Jeneponto Iksan Iskandar dan Wabup.
Rencananya lokasi tersebut akan dikunjugi Presiden Joko Widodo untuk tanam jagung kuning dengan menggunakan alat Corn Plenter. Penanaman akan dilaksanakan di lokasi bantuan jagung 3.000 ribu hektare di Kabupaten Jeneponto.
"Nanti nilai 100 persennya baru Mentan menghadap ke Presiden bahwa sudah siap dilokasi tanam. SYL datang melihat progres kesiapan pemkab Jeneponto terkait kunjungan RI 1. Kalau jadwal kedatangan presiden belum tahu, kita menunggu," ujar Kadis Pertanian Jeneponto, Ahmad.
Baca Juga : Pemkab Jeneponto dan PLN Punagaya Jajaki Kerjasama Pemanfaatan Limbah Bonggol Jagung
Ahmad menjelaskan, bahwa lokasi tanam tersebut yang 3.000 hektare ini termasuk yang di Kecamatan Arungkeke dan Kecamatan Binamu. Dan untuk lokasi yang saat ini 404,7 hektare dari tiga tempat.
"Lokasi tanam saat Ini di Binamu yang akan dilakukan seremoni penanaman bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) nanti. Kalau luasnya 404,7 hektare di tiga tempat dengan luas 2.959,3 hektare Indeks pertanaman," ujarnya.
Daeng Samsu, salah satu petani asal Kecamatan Kelara menyampaikan dihadapan Mentan SYL, untuk dibantu bibit jagung dan alat pertanian.
Baca Juga : Pj Gubernur Bahtiar Dipanggil Presiden Jokowi, Paparkan Rencana Pembangunan Sulsel
"Kalau bisa pak, dibantu bibit jagung, bibit padi dan pupuk serta alat Pertanian, itu yang dibutuhkan petani Karaeng," ucap Daeng Samsu dihadapan SYL.
Menanggapi hal tersebut, Mentan SYL menyarankan kepada para petani agar bantuan nantinya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Saya sarankan, kepada para petani agar bantuannya melalui KUR. Jeneponto salah satu penghasil produksi jagung terbesar di Sulawesi Selatan setelah Kabupaten Bone. Total luas lahan pertanian jeneponto mencapai 72 ribu hektar," tutupnya. (*)
