RAKYATKU.COM,PANGKEP -- Banjir yang merendam kampus Politeknik Negeri Pangkep dan Jalan Trans Sulawesi Minggu (3/10/2021) diduga dipicu pembangunan rel kereta api paket 10 yang berada di Desa Mandalle, Kecamatan Mandalle.
Selain merendam kampus, terjangan air beserta lumpur juga merobohkan pagar perguruan tinggi ternama di Pangkep ini. Kedalaman air dalam kampus mencapai dada orang dewasa.
Banjir ini diduga dari aliran air dari dataran tinggi yang umumnya mengalir ke sungai. Namun akses air menuju sungai tertutup material tanah tambang milik salah satu rekanan proyek kereta api di Pangkep.
Baca Juga : Pangkep Dikepung Banjir, Jalan Trans Sulawesi Lumpuh Total
Kepada Dinas Penataan Ruang, Sunandar membenarkan banjir ini disebabkan proyek kereta api di wilayah ini.
"Air hujan yang biasa mengalir ke salah satu sungai tertutup material tanah, sehingga air tersebut meluap ke pemukiman warga serta merendam salah satu kampus," jelasnya.
Saat ini, pihaknya sudah melakukan pemantauan di lokasi untuk memastikan penyebab pasti kejadian tersebut dan segera akan memanggil pihak yang bertanggung jawab.
Baca Juga : Drainase Buruk Penyebab Banjir, Dinas PU Pangkep: Anggaran Sudah Ada, Tinggal Dikerjakan
"Ada pekerjaan yang seharusnya segera diselesaikan, namun karena keterlambatan rekanan dan tidak ada antisipasi dari pihak perkeretaapian terkait dampak banjir yang sewaktu waktu bisa terjadi akibat cuaca yang tidak menentu," tambah mantan kepala Dinas Pekerjaan Umum Pangkep ini.