Selasa, 07 September 2021 23:15

Hindari Kasus Hoaks, Jangan Unggah Apa pun Sebelum Sumbernya Jelas

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Hindari Kasus Hoaks, Jangan Unggah Apa pun Sebelum Sumbernya Jelas

Empat orang narasumber tampil dalam seminar ini, yakni Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Jawa Timur Drs Eko Pamuji M.Kom; Youtuber Joe Adimara; Dosen IAIN Sultan Amal Gorontalo Asriyati Nadjamuddin M.Pd; dan Putri Muslimah Nusantara 2021 Wa Ode Syahribanun Alwiyah.

RAKYATKU.COM, GORONTALO - Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada Selasa (7/9/2021) di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Jarimu Harimaumu”.

Empat orang narasumber tampil dalam seminar ini, yakni Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Jawa Timur Drs Eko Pamuji M.Kom; Youtuber Joe Adimara; Dosen IAIN Sultan Amal Gorontalo Asriyati Nadjamuddin M.Pd; dan Putri Muslimah Nusantara 2021 Wa Ode Syahribanun Alwiyah.

Baca Juga : Begini Penjelasan Kadiskominfo Makassar Soal Literasi Digital

Sedangkan moderator yaitu Nina Iswan selaku Presenter TV. Kegiatan webinar kali ini diikuti oleh 603 peserta dari berbagai kalangan. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan peserta sebanyak 57.550 orang.

Wali Kota Gorontalo, Marten A Taha, juga berkesempatan tampil sebagai keynote speaker. Ia menuturkan, penyelenggaraan program literasi digital ditargetkan dapat menghasilkan 12,5 juta masyarakat di Indonesia yang bijak dalam menggunakan internet. "Kami mengapresiasi dan mendukung acara ini dalam menambah kecakapan digital masyarakat di Kota Gorontalo, mari gunakan teknologi digital ini secara kreatif dan positif,” ujarnya.

Materi pertama dibawakan Eko Pamuji dengan tema “Bermain Aman di Ruang Digital". Menurut dia, beberapa ancaman kejahatan yang kerap terjadi di dunia maya antara lain, penipuan dan peretasan, penguntitan atau stalking, penindasan atau cyberbullying, dan pelaku profil palsu dan teman online palsu. Agar aman saat bermain media sosial, sebaiknya warganet selektif dalam menerima pertemanan sekaligus membatasi profil dari pencarian publik.

Baca Juga : Kreatif Berjualan di Lokapasar

Selanjutnya, Joe Adimara menyampaikan paparan berjudul “Etika Berjejaring, Jarimu Harimaumu”. Ia mengatakan, cara untuk berkomunikasi di media sosial tidak mesti dalam bentuk tulisan, namun bisa juga dengan membagikan karya fotografi, baik foto perjalanan atau travel photography maupun foto jurnalistik. Bahkan, banyak warganet yang memanfaatkan hasil karya jepretannya di media sosial untuk menambah penghasilan.

Pemateri ketiga Wa Ode Syahribanun Alwiah memaparkan materi “Mengenal Lebih Jauh Cara Menyuarakan Pendapat di Dunia Digital”. Menurut dia, beberapa etika yang harus dijalankan warganet selama berselancar di media sosial diantaranya, berhati-hati terhadap akun yang tak dikenal, pastikan konten yang dibagikan via gawai tidak menyinggung isu SARA dan pornografi, serta manfaatkan untuk membangun jaringan dan relasi.

Adapun Asriyati Nadjamuddin, sebagai narasumber terakhir menyampaikan paparan berjudul “Menjaga Keamanan Digital bagi Anak-Anak di Dunia Maya”. Ia mengatakan, perkembangan teknologi digital memberikan sejumlah manfaat untuk perkembangan anak, misalnya meningkatkan komunikasi antar keluarga, membangun kreativitas, sarana pembelajaran jarak jauh atau daring, serta menjadi sumber informasi.

Baca Juga : Produktif di Era Internet, Manfaatkan Platform Digital untuk Tingkatkan Pemasaran

Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu oleh Nina Iswan. Para peserta tampak antusias dan mengirimkan banyak pertanyaan. Panitia memberikan uang elektronik senilai Rp 100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Salah satunya, Lisa di Kota Gorontalo yang bertanya tentang apa saja yang perlu dilakukan agar terhindar dari kejahatan cybercrime. Menanggapi hal tersebut, Eko Pamuji bilang, kejahatan di media sosial terus mengalami perkembangan, sehingga yang perlu meningkatkan kewaspadaan akan potensi bahaya-bahaya di internet.

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Baca Juga : Dampingi Anak Berinternet, Ajarkan Kewaspadaan di Dunia Maya

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

#Literasi Digital Sulawesi