Kamis, 30 September 2021 23:34

Produktif di Era Internet, Manfaatkan Platform Digital untuk Tingkatkan Pemasaran

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Produktif di Era Internet, Manfaatkan Platform Digital untuk Tingkatkan Pemasaran

Selama ini kendala pemasaran produk pertanian dan perikanan, adalah rantai distribusi yang terlalu panjang, ketergantungan pada tengkulak, kurang akses informasi dan teknologi, serta sarana infrastruktur yang kurang memadai.

RAKYATKU.COM, MAMASA - Sebanyak 635 peserta antusias mengikuti Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual, Kamis (30/9/2021), di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat.

Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Adapun tema saat ini adalah “Tips dan Trik Jualan Online”.

Dipandu Aguslia Hidayah sebagai moderator, hadir empat orang narasumber yang akan mengisi sesi materi kali ini, yaitu pegiat UMKM dan Co-Founder Indoagribiz.com, Diana Sumolang; pengusaha daring Casolans Aromatherapy, Nita Sellya; Business Enthusiast dan Founder Kopi&Kamu, Oka Nata; serta Founder Mamuju Dagang, Rahmat. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta.

Baca Juga : Begini Penjelasan Kadiskominfo Makassar Soal Literasi Digital

Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa.

Acara diteruskan dengan pemaparan materi yang dibuka oleh Diana Sumolang yang menyampaikan tema “Strategi Digital Marketing untuk Petani dan Nelayan di Tengah Pandemi Covid-19”.

Menurut Diana, selama ini kendala pemasaran produk pertanian dan perikanan, adalah rantai distribusi yang terlalu panjang, ketergantungan pada tengkulak, kurang akses informasi dan teknologi, serta sarana infrastruktur yang kurang memadai.

Baca Juga : Kreatif Berjualan di Lokapasar

Sementara, upaya transformasi digital bertujuan untuk menyejahterakan petani dan nelayan, ketahanan pangan, serta pertumbuhan ekonomi nasional. "Pemerintah harus membangun ekosistem kolaboratif dengan berbagai pihak untuk mewujudkan transformasi digital," tuturnya.

Selanjutnya, Nita Sellya menyampaikan paparan berjudul “Etika Berjualan Produk Lokal Secara Online”. Ia mengatakan, etika pemasaran yang perlu dipegang teguh warganet dalam berjualan, di antaranya jujur, sabar, sopan, menjaga kerahasiaan data pelanggan, menepati janji, dan peduli. Sedangkan hal-hal yang perlu dihindari misalnya, tidak menggunakan foto orang lain tanpa izin, serta jangan spamming. "Sebagai penjual, kita harus menjawab semua pertanyaan pelanggan dengan sabar," jelas dia.

Pemateri ketiga, Oka Nata, memaparkan materi bertema “Peran Literasi Digital untuk Mengubah Mindset Konsumtif Menjadi Lebih Produktif”. Menurut dia, tawaran, diskon, promo, dan godaan untuk membeli suatu produk di internet menjadikan warganet terpengaruh gaya hidup konsumtif. Seharusnya, kemudahan teknologi dapat mendorong ke arah produktif dengan memanfaatkan peluang yang ada di platform daring. "Lakukan hal yang bermanfaat untuk jangka panjang dan jangka pendek, beli yang dibutuhkan dan bukan yang diinginkan," ujarnya.

Baca Juga : Dampingi Anak Berinternet, Ajarkan Kewaspadaan di Dunia Maya

Adapun Rahmat, sebagai narasumber terakhir, menyampaikan paparan berjudul “Main Aman saat Belanja Online”. Ia mengatakan, kiat aman dalam berbelanja di internet di antaranya, memilih e-dagang yang aman, membaca ulasan dan deskripsi produk, bandingkan harga dan kualitas barang, menentukan cara pembayaran yang aman, serta jangan membagikan kode rahasia. "Hati-hati, kita kadang menerima surel palsu yang menautkan ke situs yang akan menanyakan informasi pribadi," katanya.

Selanjutnya, Aguslia Hidayah membuka sesi tanya jawab yang disambut meriah oleh para peserta. Selain bisa bertanya langsung kepada para narasumber, peserta juga berkesempatan memperoleh uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.

Webinar literasi digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan edukatif. Dani Setiawan, salah satu peserta, bertanya tentang edukasi apa saja yang telah diberikan ke petani dan nelayan. Menanggapi hal tersebut, Diana Sumolang bilang, saat ini banyak pelatihan agar petani, nelayan, dan para penyuluh memahami proses transformasi digital dan pemasaran daring.

Baca Juga : Ketahui Cara Melindungi Dompet Digital

Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan informatif yang disampaikan narasumber terpercaya.

Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, bisa mengakses https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.

#Literasi Digital Sulawesi