Kamis, 29 Juli 2021 23:02

Bupati Enrekang Pimpin Panen Raya Bawang Merah di Maiwa

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bupati Enrekang, Muslimin Bando (MB), pimpin panen raya perdana bawang merah di Kawasan Fajar Grup, Kecamatan Maiwa, Kamis (29/7/2021).
Bupati Enrekang, Muslimin Bando (MB), pimpin panen raya perdana bawang merah di Kawasan Fajar Grup, Kecamatan Maiwa, Kamis (29/7/2021).

Dengan bibit 2,5 ton yang ditanam, menurut perkiraan, hasilnya bisa 1 banding 10. Artinya perkiraan nantinya adalah 25 ton bawang merah yang dipanen.

RAKYATKU.COM, ENREKANG - Bupati Enrekang, Muslimin Bando (MB), pimpin panen raya perdana bawang merah" href="https://rakyatku.com/tag/bawang-merah">bawang merah di Kawasan Fajar Grup, Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, Kamis (29/7/2021).

Panen raya ini merupakan pertama kali dilakukan di Kawasan Fajar Grup setelah bawang merah memasuki usia 60 hari pascatanam.

"Bismillah, hari ini kita panen bawang merah di Fajar Grup Maiwa setelah 60 hari. Jumlah bibit yang kita tanam kemarin sebanyak 2,5 ton. Bawang kita panen hari ini, insyaallah akan kita tangkarkan kembali jadi bibit," ujar MB sambil mulai mencabut bawang.

Baca Juga : Bupati Enrekang dan Wakilnya Apresiasi Antusiasme Masyarakat Saat Pembukaan Mafest 2023

Maiwa dikenal sebagai daerah yang cukup panas dan tanahnya berpasir dengan ketinggian 90 mdpl sehingga bawang yang diproduksi relatif tidak banyak mengandung kadar air.

Dengan bibit 2,5 ton yang ditanam, menurut perkiraan Bupati, hasilnya bisa 1 banding 10. Artinya perkiraan nantinya adalah 25 ton bawang merah yang dipanen.

Menurut MB, pertanian bawang merah menyerap banyak tenaga kerja dengan sistem manajemen yang profesional, mulai dari proses pengolahan lahan, perawatan sampai pada panen semuanya menggunakan tenaga kerja.

Baca Juga : Sofha Cicipi Pangan Berbahan Pisang, Bupati Perkenalkan Enrekang Sebagai Penghasil Sayur

Pemanfaatan teknologi juga sudah tidak manual dengan menggunakan mesin untuk membuka lahan. Termasuk dalam penyemprotan pestisida, sudah tidak menggunakan lagi handstrayer, tetapi menggunakan selang yang disambung ke drum, yang kapasitas nyabisa mencapai 200 liter satu kali penyemprotan, ini juga sangat hemat waktu.

"Paradigma petani yang mau kita ubah, petani harus sukses, kita juga target produksi bibit bawang sendiri yang kualitasnya tentu kita jaga, semua yang kita panen hari ini yang mungkin sampai 25 ton, akan kita jadikan bibit kembali," tutup MB.

Penulis : Hasrul Nawir
#pemkab enrekang #bawang merah