RAKYATKU.COM, BANDUNG - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo" href="https://rakyatku.com/tag/syahrul-yasin-limpo">Syahrul Yasin Limpo (SYL), melakukan panen padi di Desa Gajahmekar, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (25/7/21).
Dalam kegiatan tersebut, mantan Gubernur Sulawesi dua periode ini membuktikan pada masa pandemi COVID-19, kegiatan tiada hari tanpa tanam dan panen padi di sejumlah daerah. Salah satunya di Kabupaten Bandung sehingga dipastikan stok beras nasional terjamin.
"Alhamdulliah di seluruh Indonesia tidak ada hari tanpa panen, tidak ada hari tanpa menanam. Jadi panen dan menanam kita bisa lihat setiap saat di semua daerah saat ini. Kita berharap lahan yang ada ini tidak boleh nganggur terlalu lama, tidak ada lahan yang nganggur lebih dari satu bulan langsung ditanam, kita kejar air dan hujan yang masih ada," ujar Mentan SYL.
Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone
Mentan SYL menegaskan, sesuai perintah Presiden Jokowi, para menteri untuk tidak terima dan percaya data saja, tetapi harus turun ke lapangan melakukan validasi secara langsung dan secara faktual untuk ketersediaan pangan khususnya beras.
"Dan hari ini bahkan setiap minggu saya turun bersama jajaran ketemu para gubernur, bupati untuk menanyakan ketersediaan pangan khususnya beras dalam situasi COVID atau dalam situasi apa pun," ujarnya.
Oleh karena itu, Mentan SYL memastikan ketersediaan pangan nasional dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir. Data yang dikeluarkan BPS dan juga diolah Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, produksi beras pada bulan Juni mencapai 2,59 juta ton ditambah stok yang ada menjadi 10,6 juta ton pada posisi akhir Juni 2021 dan prognosa stok akhir Desember 2021 sebesar 9,6 juta ton.
Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel
"Hari ini kita tidak hanya panen, tapi sekaligus mengolah di samping tempat panen dan inilah yang diperlihatkan Kabupaten Bandung. Selesai mengolah tidak ada yang menganggur langsung mempersiapkan sekitarnya untuk segera tanam lagi," jelasnya.
Mentan SYL bersama Wakil Bupati Kabupaten Bandung, Sahrul Gunawan, panen dengan alat panen Combine Harvester. Selanjutnya, Mentan SYL juga menyerahkan bantuan kepada masing-masing kelompok, yakni Kelompok Tani Gapoktan Sumber Mukti, Desa Sumbersari, Kelompoktani Mekarsari III Desa Ciherang, Kelompok Tani Gemah Ripah I, Kelompok Tani Mina Mukti Desa Kopo, dan menyerahkan Sarana Pasca Panen Padi Vertical Dryer, serta bantuan Combine Harvester Besar wilayah Kabupaten Bandung.
"Saya juga memberikan bantuan mekanisasi dan tentu saja bantuan ini tidak cukup, tetapi pemerintah mempersiapkan kredit usaha rakyat (KUR) untuk semua bisa mendapat fasilitas mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan dalam penanaman maupun dalam pasca panen," ujarnya.
Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, mengungapkan saat ini beberapa wilayah terutama sentra padi di Indonesia tengah memasuki waktu panen seperti di Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra Barat, dan juga Pulau Sulawesi.
"Pertanian adalah sektor yang mampu menunjukkan peningkatan kinerjanya di tengah kondisi pandemi wabah COVID-19. Memasuki musim panen raya stok beras kita makin meningkat menambah stok yang sebelumnya," sebutnya.
Selanjutnya, Suwandi mengatakan potensi panen se-Kabupaten Bandung Juli ini diprediksi seluas 9.354 hektare dengan estimasi produksi 57.195 ton gabah kering giling (GKG), sedangkan pada Agustus nanti diprediksi panen hingga 11.037 hektare dengan estimasi produksi 78.061 ton GKG.
Baca Juga : Pj. Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran atas Solusi Cepat Bagi Petani
"Hari ini di sini, hamparan seluas 152 hektare siap dipanen dengan varietas inpari 30 dengan produktivitas sekitar 6,8 ton GKP/hektare. Pada musim panen kita tetap jaga stabilisasi harga dan kita berharap upaya ini sekaligus menambah kesejahteraan petani," ucap Suwandi.