RAKYATKU.COM -- Pimpinan Hamas, Ismail Haniyeh kembali memperingatkan Israel agar tidak menyentuh Masjidilaqsa.
Ismail menegaskan, Masjidilaqsa adalah "garis merah" kelompok itu. Dia meminta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghormatinya.
"Masjidilaqsa merupakan kiblat kami, identitas kami, keyakinan kami, dan pemantik revolusi kami," kata Haniyeh saat konferensi pers di Doha, Qatar seperti dikutip dari Anadolu Agency, Minggu (16/5/2021).
Baca Juga : Dompet Dhuafa Terus Komitmen Bangun Fasilitas Medical Point untuk Kebutuhan Masyarakat Palestina
"Yerusalem dan Masjid al-Aqsa menjadi dasar perjuangan melawan Zionisme," lanjutnya.
Israel telah menggempur Jalur Gaza dalam serangan udara sejak 10 Mei, menewaskan sedikitnya 145 orang. Termasuk 41 anak-anak dan 23 perempuan, dan melukai 1.100 lainnya.
Setidaknya lima bangunan bertingkat juga hancur akibat serangan udara di daerah kantong Palestina yang terkepung.