RAKYATKU.COM - Program Wisata Duta COVID-19 kini resmi dibuka di Kabupaten Wajo. Tepatnya di RS Hikmah Citra Medika, Senin (4/1/2021).
Koordinator Program Wisata Duta COVID-19 Sulsel, Husni Thamrin, menyebutkan, program andalan ini hadir di Wajo untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat setempat demi memutus penyebaran virus. Total kamar isolasi yang disediakan yakni 64 kamar.
"Harapan Gubernur Sulsel peresmian Wisata Duta COVID-19 di Kabupaten Wajo untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka mengatasi penyebaran COVID-19 di Sulsel," kata Husni, Selasa (5/1/2021).
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Sebelumnya, Pemprov Sulsel telah membuka program yang dicanangkan oleh Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah, ini di Kota Makassar dan Palopo. Selanjutnya, akan ditambah di dua daerah lainnya yakni Kota Parepare dan Kabupaten Bantaeng.
Penambahan tempat karantina terpusat ini dilakukan menyusul naiknya kasus positif COVID-19. Sebab, kapasitas hotel yang selama ini dimanfaatkan sudah hampir penuh, begitupun dengan tempat tidur di rumah sakit. Mengantisipasi lonjakan kasus, pemprov segera menambah lokasi karantina terpusat.
Husni pun mengajak masyarakat yang telah melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 untuk melakukan tes swab dan menjalani karantina yang telah disediakan Pemprov Sulsel.
Baca Juga : ASN Pemprov Sulsel Tanda Tangani Pakta Integritas Netralitas Jelang Pilkada Serentak
"Bagi yang merasa kontak erat bersama pasien positif COVID-19 agar kiranya melakukan swab test atau rapid test antigen dan menjalani karantina agar menghindari klaster rumah tangga," katanya.
Adapun hotel yang digunakan pemprov sebagai lokasi karantina terpusat yaitu Swiss-Belhotel, Grand Imawan, Hotel Lynt, Hotel Kenari, Hotel Yasmin, dan Hotel Agraha yang semuanya berada di Makassar. Di Palopo, hotel yang digunakan adalah Hotel Kamanre.
Hotel-hotel itu digunakan sebagai tempat isolasi bagi warga yang kondisinya tidak bisa melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Namun, hotel hanya ditujukan bagi pasien positif tanpa gejala sementara pasien bergejala harus dirawat di rumah sakit.