RAKYATKU.COM, BARRU - Sepekan setelah webinar nasional Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dilaksanakan di Kabupaten Barru, saat itu Sekretaris Daerah Barru, Abustan, bersama Kepala Diskominsta Barru, Syamsuddin sebagai narasumber, dan dimoderatori oleh Government Public Relations Ardi Susanto.
Tayangan Webinar Nasional KPCPEN di Barru ini, masih dapat kita simak di akun YouTube KPCPEN Webinar, Manfaat Program PEN bagi UMKM bersama Pemerintah Kabupaten Barru Sulawesi Selatan.
Ada yang menarik di sela-sela acara tersebut, sebab pemandu seminar virtual yang juga Kepala Bidang Humas, Informasi dan Komunikasi Publik, Ardi Susanto sempat memaparkan beberapa kebiasaan baru yang berubah di masa pandemi Covid-19.
Baca Juga : OJK Ajak UMKM Sukseskan FinExpo 2024
"Setidaknya ada empat pola yang terbentuk di masa pandemi Covid-19 yang terdiri dari sekira 30 kebiasaan baru konsumen, lengkapnya, silakan download e-book 30 Consumer Behavior Shifting di Internet," sebut Ardi Susanto berharap agar semua pelaku ekonomi dapat mempelajari dan cepat menyesuaikan diri demi percepatan pemulihan ekonomi pasca Covid-19.
Dengan lugas, Ardi menyebut perubahan pola "Stay at Home, Back to Bottom Need Phyramide, Go Virtual, and Empatik Society" sebagai landasan perubahan kebiasaan konsumen akibat pandemi Covid-19.
"Pelajari konsumen dan pasar yang mengalami pergeseran paradigma dalam belanja dan kebutuhan, semoga dengan ini UMKM Barru dapat berkembang dan lebih cepat menyesuaikan diri untuk survive di era digital," papar Ardi yang juga hobi berbisnis dan pernah menjadi marketing mobil bekas dan properti ini.
Baca Juga : Bupati Barru Tekankan Pentingnya Suara Anak dalam Pembangunan Daerah
Disebutkannya, bahwa bertahan di tengah pandemi ini, UMKM harus mau masuk ke dunia digital. Meskipun, masih ada pelaku UMKM belum familiar dengan perkembangan teknologi.
Untungnya, Pemkab Barru terus membuka wawasan teknologi dan telah melakukan beberapa kali Bimtek bersama Kemkominfo melalui Balai Besar Pengembangan SDM Kominfo Makassar dan Diskominsta Barru.
"Terakhir adalah pelatihan pelatihan Digital Entrepreneurship Academy (DEA) Bagi Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan Ibu-ibu rumah tangga, di Hotel Savira, seminggu lalu, dan sebelumnya pada bulan September di Kupa Mallusetasi" tambahnya.
Baca Juga : Bupati Barru Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas Melalui Tradisi Mappalili
Pemkab Barru berharap adanya pelatihan ini para pelaku UMKM dapat kembali bangkit di era new normal. Selain itu, pelatihan UMKM melalui aplikasi digital tentunya sangat memudahkan para ibu rumah tangga dan UMKM bagi pengembangan usahanya kedepan.
Sejalan dengan hal itu, KPCPEN telah membeberkan hal tersebut dalam di rilisnya. Bahwa saat ini, banyak aplikasi digital yang memudahkan para pelaku UMKM untuk bertransaksi.
Sayangnya, masih ada pelaku UMKM yang asing dengan perkembangan teknologi. Padahal untuk bertahan di tengah pandemi ini, UMKM harus mau masuk ke dunia digital.
Baca Juga : Bupati Barru Dorong Kegiatan Berburu Babi Di Desa Lompo Tengah Jadi Atraksi Wisata Tahunan
Faktor seperti kurangnya kemampuan beradaptasi dengan digital hingga keengganan para pelaku UMKM mengubah gaya transaksi mereka, menjadi tantangan besar. Karena itu, baik pemerintah maupun para penyedia aplikasi diharapkan mau terjun langsung merangkul mereka.
“Jadi walaupun kita ngomong digital, tetap harus ada pendampingannya. Pendampingan itu macam-macam bentuknya, bisa melalui training, coaching, gathering, konsultasi," T.M. Zakir Machmud, Kepala UMKM Center Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia
Hal itu diungkapkan dalam Dialog Produktif dengan tema "Naik Kelas UMKM Lewat Digitalisasi" di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Rabu (18/11/2020) lalu.
Baca Juga : Dinas Pertanian Barru Bersama Petani: Mengatasi Tantangan El Nino dengan Varietas Pendek
"Intinya mereka (UMKM) harus mempersiapkan diri ke sana (digital),” tambahnya.
Tak hanya akan membantu UMKM, perubahan teknologi niscaya menciptakan peluang baru yang berdampak pada munculnya lapangan kerja dan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.
“Kalau lihat pengalaman-pengalaman sebelumnya, misalnya ambil contoh revolusi industri (1, 2, 3), sekarang ke empat, itu pasti akan muncul peluang-peluang baru, atau inovasi-inovasi baru yang membuat masyarakat akan better of. Saya optimis itu,” ucap Zakir.