GOWA - Sektor pertanian masih menjadi sentra ekonomi Kabupaten Gowa. Tak salah, jika sektor ini akan terus digenjot Adnan Purichta Ichsan-Abdul Rauf Malaganni Karaeng Kio (Adnan-Kio) di periode kedua kepemimpinannya. Dengan menggenjot pertanian, target utama yang disasar Adnan-Kio adalah kesejahteraan petani di Kabupaten Gowa.
Salah satu caranya, memperkenalkan teknologi kepada petani yang bisa menunjang produksi pertanian. “Dengan kemajuan teknologi yang saat ini semakin bagus, tentu kita ingin mendorong petani-petani kita juga untuk menggunakan teknologi. Selain untuk memudahkan dalam proses pengerjaan, tentu kita juga ingin hasil pertanian lebih maksimal dan bermutu," terang Karaeng Kio.
Diketahui, sejauh ini tercatat ada 92.000 petani di Gowa yang tersebar di 18 kecamatan, dengan luas lahan pertanian sebesar 28 ribu hektare. Dan menjadi penyumbang terbesar dalam PDRB ADHB Tahun 2019 sebesar 27,01 persen.
Baca Juga : 16 Tenaga Adhoc Mengalami Kecelakaan Selama Tahapan Pilkada Gowa 2020, KPU Berikan Santunan
Stimulus lainnya, lanjut Karaeng Kio adalah bantuan bibit dan pupuk kepada seluruh petani. “Kami akan lebih massif lagi memberikan bibit dan pupuk kepada seluruh petani yang ada di Gowa. Pemberian pupuk dan bibit itu beragam. Ada yang subsidi, ada juga yang diberikan secara gratis,” lanjut Karaeng Kio.
"Dengan begini, hasil pertanian bisa melimpah, dan insya Allah sekaligus ikut menyejahterakan para petani,” tutup pria yang identik dengan kumisnya itu.
Berdasarkan data dari Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Gowa, ada beberapa produksi pertanian yang menjadi andalan. Seperti produksi beras di Kabupaten Gowa yang terus meningkat tiap tahunnya. Tiap tahun capaian produksi padi mengalami peningkatan, bahkan mengalami surplus pangan dan menyuplai kebutuhan pangan daerah lainnya.
Baca Juga : Adnan-Kio Sampaikan Pidato Kemenangan Secara Virtual
Pada tahun 2019, produksi beras meningkat sebesar 2,68 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan mengalami surplus sebesar 101.647 ton. Begitu juga dengan produksi holtikultura jenis sayuran. Terjadi peningkatan produksi 0,33 persen pada tahun 2019 dibanding tahun 2018 dan mengalami surplus sebesar 345.545 ton.