RAKYATKU.COM - Bocah berusia 11 tahun bernama Romeo Cox menghabiskan 93 hari berjalan kaki sepanjang 2.735 kilometer dari Sisilia, Italia, ke London, Inggris, bersama ayahnya agar bisa memeluk nenek tercinta.
Dilansir dari Dailymail, Cox memulai perjalanannya dari Palermo, Italia, pada 20 Juni 2020 bersama ayahnya, Phil, 46 tahun. Keduanya berjalan melalui Italia, Swiss, dan Prancis.
Dalam perjalanannya yang panjang, ayah dan anak ini menghadapi banyak rintangan. Mulai dari kawanan anjing liar di Roma, menjinakkan keledai liar, bahkan sempat tidur di bawah sarang tawon.
Baca Juga : Peluru Depleted Uranium Sudah Ada di Ukraina, Rusia Kutuk Keputusan Inggris
“Kami tersesat beberapa kali. Kami tidur di bawah sarang tawon dan itu bukan ide bagus, kakiku berdarah, tetapi kami tidak ingin menyerah,” kata Cox seperti dilansir Daily Mail, Rabu (7/10/2020).
Perjalanan jauh ini merupakan bagian dari upaya penggalangan dana untuk penanganan pengungsi. Ibu Cox mengelola lembaga edukasi pengungsi atau REACT. Dia berhasil mengumpulkan dana sekitar 11 ribu poundsterling atau sekitar Rp211 juta.
Mereka telah beristirahat di gereja, hotel kecil, bahkan berkemah di bawah terang bintang. Terkadang beberapa orang warga menawarkan rumah mereka untuk istirahat.
Baca Juga : Pangeran Harry Akan Hadiri Penobatan Raja, Meghan Tetap di California
Perjalanan yang berlangsung selama ribuan kilometer ini akhirnya selesai setelah keduanya tiba di Trafalgar Square pada 21 September. Ayah Cox merupakan orang Inggris dan ibunya orang Italia.
Akan tetapi, Cox harus menunggu sedikit lebih lama sebelum dia dapat memeluk nenek tercinta, Rosemary, yang tinggal di Witney, Oxon. Sebab, Cox harus menjalani isolasi diri mengingat maraknya pandemi Covid-19.
Merefleksikan perjalanannya, Romeo Cox berkata, "Ketika kami makin dekat ke tujuan, saya terus berpikir untuk melihat nenek saya, dan betapa gembiranya saya. Saya tidak sabar untuk memberinya pelukan. Sudah lebih dari setahun sejak terakhir kali saya melihatnya. Dia sendirian selama masa pembatasan sosial Covid-19."
Baca Juga : PM Inggris: China Menimbulkan Tantangan yang Menentukan Zaman Bagi Tatanan Dunia
Sumber: Daily Mail
