Selasa, 22 September 2020 17:05

Selain Insentif Rp3,1 Juta, Irman-Zunnun Bakal Bekali Ketua RT Tablet dan Sepeda Listrik

Fathul Khair Akmal
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ist
Ist

Selain insentif setara Upah Minimum Regional (UMR) sebesar Rp3,1 juta, para Ketua RT juga akan difasilitasi tablet dan sepeda listrik sebagai kendaraan operasional.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Jika Irman Yasin Limpo - Andi Zunnun Armin NH diberi amanah memimpin Kota Makassar, sejumlah fasilitas akan diberikan kepada Ketua Rukun Tetangga (RT). Selain insentif setara Upah Minimum Regional (UMR) sebesar Rp3,1 juta, para Ketua RT juga akan difasilitasi tablet dan sepeda listrik sebagai kendaraan operasional.

None, sapaan akrab Irman Yasin Limpo, mengungkapkan, fasilitas tersebut wajar didapatkan Ketua RT, karena jika dirinya terpilih, tugas mereka akan semakin berat.
Pasalnya, ia akan melakukan downsizing pemerintahan atau pelimpahan sejumlah kewenangan ke tingkat RT. Antara lain, pelayanan administrasi kependudukan, serta sejumlah perizinan.

"Kita akan mengajarkan sebuah era baru, yakni digitalisasi kepada para Ketua RT. Dan ini bukan sesuatu yang mustahil," ujarnya, Selasa (22/9/2020).

Baca Juga : Tak Baper Berpolitik, Danny Ajak Rival Berkolaborasi di Era Disrupsi

Ia mengungkapkan, jika selama ini para Ketua RT diberi insentif Rp1 juta dengan sembilan indikator, hal tersebut tidak akan ia lakukan. Indikator keberhasilan Ketua RT, adalah kepuasan warganya.

Jika mereka tidak bekerja maksimal, tentu saja akan mendapatkan protes langsung dari warganya.

"Jadi, tidak ada itu sembilan indikator. Yang harus dikasi sembilan indikator itu harusnya Lurah, karena mereka ASN, ukuran kinerja mereka harus jelas. Ukuran berhasil tidaknya Ketua RT, jika warganya puas terhadap kinerja mereka. Kalau warga tidak puas, tentu mereka akan mendapatkan punishment langsung dari warganya," tegasnya.

Baca Juga : Ingin Dekatkan Pelayanan, None Bakal Berkantor di Kecamatan Biringkanaya

Terkait anggaran, ia mengaku sudah menghitungnya. Dengan APBD Rp 4 triliun lebih, bukan sesuatu yang mustahil. Anggaran bisa diambil dari safeting program yang tidak terlalu penting.

"Misalnya anggaran makan minum rujab wali kota itu menurut saya terlalu besar. Itu bisa dialihkan ke program yang memang dibutuhkan saat ini," urainya.

None yang berlatarbelakang birokrat, dan sudah menduduki sejumlah posisi kepala dinas ini mengaku sangat paham dengan porsi APBD. Karena itu, tidak perlu ada keraguan.

Baca Juga : Kampanye di Zona III, None Nginap di Rumah Warga

"Apa yang saya sampaikan bukan janji politik, tapi bentuk program yang saya tawarkan ke masyarakat," imbuhnya.

#none-zunnun