Kamis, 12 Maret 2020 20:08

Sangat Pede, PDIP Tegaskan Tak Ada yang Bisa Intervensi Terkait Calon Wali Kota Makassar

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Rudi Pieter Goni.
Rudi Pieter Goni.

Mereka yang hadir di antaranya mantan wali kota Makassar Mohammad Ramadhan Pomanro atau Danny Pomanto atau yang juga akrab disapa DP.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Bakal calon wali kota Makassar ramai-ramai menghadiri Rakerda I Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Sulsel di Hotel Claro, Kamis (12/3/2020).

Mereka yang hadir di antaranya mantan wali kota Makassar Mohammad Ramadhan Pomanro atau Danny Pomanto atau yang juga akrab disapa DP.

Selanjutnya mantan wakil wali kota Makassar Syamsu Rizal atau Deng Ical yang juga ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Makassar.

Irman Yasin Limpo atau None, mantan kepala dinas pendidikan provinsi Sulsel yang juga mantan calon wali kota Makassar pada 2013.

Selanjutnya Munafri Arifuddin yang merupakan CEO PSM Makassar. Serta Dr Fadli Ananda. 

Meski bertabur bakal calon wali kota, acara yang dihadiri langsung oleh Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristianto tak ada penyerahan ataupun pengumuman siapa yang akan diusung untuk maju memperebutkan kursi wali kota Makassar. 

"Kalau mau bersama PDIP sabar. Jangan seakan-akan mau mengatur kita. Kalau baru calon wali kota saja sudah mau mengatur bagaimana kalau sudah wali kota," ungkap Rudi Pieter Goni (RPG) tentang siapa yang akan diusung PDIP. 

Sekretaris DPD PDIP Sulsel ini mengatakan perlu pertimbangan matang untuk menentukan siapa yang paling layak di usung. Namun, dia membantah ada yang mengintervensi dari luar terkait penentuan calon wali kota Makassar. 

"Kami sangat pede makanya kami perlambat. Tidak ada yang bisa intervensi PDIP. Lagi pula kan prosesnya masih lama. Jangan terburu-buru. Rekomendasi kami tunggu dari DPP," tambahnya.

Legislator DPRD Sulsel ini juga menyebut banyak kader yang berpotensi untuk maju di Kota Makassar. Jumlah enam kursi, kurang empat kursi juga tak membuat PDIP bimbang dalam menentukan sikap. 

"Kita tak pusing dengan koalisi. Kita juga punya kader ada Yaqin Padjalangi dan Dr Pansus. Kalau tidak mau (koalisi) ya sudah," tambahnya.