Selasa, 24 Desember 2019 01:31

Wabup Gowa Berharap Hadirnya Desa Sadar Pengawasan Dapat Tingkatkan Pertisipasi Pemilih

Mays
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni usai meresmikan Desa Sadar Pengawasan Partisipatif, yang dicanangkan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Gowa, di Desa Rannaloe, Kecamatan Bungaya, Senin (23/12/2019). 
Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni usai meresmikan Desa Sadar Pengawasan Partisipatif, yang dicanangkan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Gowa, di Desa Rannaloe, Kecamatan Bungaya, Senin (23/12/2019). 

Kabupaten Gowa mendatang, menjadi salah satu daerah, yang siap menyelenggarakan proses Pilkada 2020.

RAKYATKU.COM, GOWA - Kabupaten Gowa mendatang, menjadi salah satu daerah, yang siap menyelenggarakan proses Pilkada 2020.

Hal ini disampaikan Wakil Bupati Gowa, Abd Rauf Malaganni. Pria akrab disapa Karaeng Kio itu, baru saja meresmikan Desa Sadar Pengawasan Partisipatif, yang dicanangkan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Gowa, di Desa Rannaloe, Kecamatan Bungaya, Senin (23/12/2019). 

Rauf bilang, secara khusus, masyarakat di Desa Rannaloe, dan Kecamatan Bungaya dapat membuktikan, wilayahnya layak dan pantas untuk dijadikan percontohan dalam pengawasan pada pilkada serentak 2020 mendatang. 

"Ini momentum bersejarah dalam memulainya proses demokrasi maupun pendidikan politik. Termasuk menjadi langkah nyata dalam mendorong kesadaran peningkatan partisipasi politik masyarakat," kata Rauf.

Di samping itu, Bawaslu sebagai pihak pengawas pemilu dan Pilkada kata dia, harus mampu memberikan pemahaman, mengenai prosedur pemilu. Khususnya dalam meningkatkan partisipasi pemilih ke depannya. 

Kehadiran Desa Sadar Pengawasan Partisipatif ini, diharapkan bukan hanya menjadi contoh desa pengawasan partisipasi untuk desa-desa lainnya, dengan mendorong peningkatan jumlah pemilih. Tetapi juga menjadi desa yang mampu bekerja efektif, agar praktik-praktik kecurangan, manipulasi, politik uang, politisasi SARA hingga intimidasi dapat dihindari. 

Pasalnya, praktik-praktik ini merupakan ancaman besar bagi demokrasi dan kedaulatan rakyat. 

"Desa ini, harus bisa mengajak masyarakatnya dan menjadi contoh kepada desa yang lain, agar menjadi pemilih yang cerdas. Karena sekarang, bukan zamannya lagi menciptakan dan mempertahankan pemilih tradisional. Dalam artian, tidak lagi menggunakan politik uang dan SARA dalam memperngaruhi pilihan pemilih," ungkapnya. 

Pada proses pilkada mendatang kata Karaeng Kio, masyarakat harus menjadi pemilih yang cerdas, dengan menentukan pilihan berdasarkan visi-misi. Serta program pembangunan yang akan dilakukan calon kepala daerah. 

Wabup Gowa pun berharap, kehadiran Desa Sadar Pengawasan ini, akan mendatangkan perubahan dan pengaruh pada pilkada serentak 2020 mendatang. 

"Kita semua berkomitmen dan bertanggung jawab, serta berintegritas dalam memastikan semua komponen daerah. Termasuk partai politik untuk terlibat langsung menyukseskan proses pilkada sebagai pilkada yang terbaik, bermutu dan bermartabat," tutupnya. 

Ketua Bawaslu Gowa Syamsuar Saleh mengungkapkan, desa sadar pengawasan ini, hanya dibentuk di Kecamatan Bungaya. Harapannya, kehadirannya nanti akan menawarkan virus pengawasan partisipasi maupun anti politik uang di seluruh desa di wilayah Kabupaten Gowa pada 2020 mendatang. 

"Kita ingin proses pilkada yang tercipta nantinya, adalah pilkada yang berintegritas sehingga menjadi percontohan wilayah pilkada yang berhasil dan aman dengan mengawasi seluruh tahapan pilkada," ujarnya. 

Camat Bungaya Muhammad Natsir, mengapresiasi dicanangkan Desa Rannaloe sebagai Desa Sadar Pengawasan oleh Bawaslu Gowa. 

Ia menegaskan, kepercayaan yang diberikan tersebut, akan dijalankan dengan sangat baik. 

"Kecamatan Bungaya menjadi salah satu kecamatan terbaik pada partisipasi pemilihnya, pada pemilihan gubernur di 2019 mendatang. Sehingga, kami akan berupaya apa yang diamanahkan saat ini akan dijalankan dengan sangat baik," singkatnya.