RAKYATKU.COM - Transplantasi jantung telah menjadi relatif umum saat ini. Prosedur ini bisa memberikan harapan hidup untuk lebih banyak orang.
Tapi, kekurangan organ telah menjadi masalah baru. Ada beberapa faktor yang menyebabkannya, termasuk organ yang disumbangkan terlalu rusak, atau dalam kondisi yang buruk sehingga tidak dapat digunakan.
Masalah lainnya, jaringan yang membentuk jantung mulai mati tidak lama setelah berhenti berdetak, sehingga membuatnya tidak dapat digunakan.
Juga, donor jantung hanya bisa diambil dari pasien yang dinyatakan mati otak, tetapi organ vital lainnya masih berfungsi
Untungnya, ahli bedah Duke University telah menemukan solusi cemerlang. Mereka berhasil menghidupkan jantung orang dewasa yang sudah mati, agar bisa ditransplantasikan.
Dengan demikian, dokter bisa membuat jantung 'berdetak lagi' meskipun darah orang itu sudah berhenti beredar di seluruh tubuhnya.
Dalam hal ini, ahli bedah harus cepat-cepat menghubungkan jantung ke serangkaian tabung, yang secara mekanis memberinya 'makan' berupa darah, oksigen, dan elektrolit.
Teknik ini disebut perfusi hangat, dan mulai digunakan untuk melakukan transplantasi jantung manusia di Rumah Sakit Royal Papworth di Inggris pada 2015.
Sejak saat itu, rumah sakit itu telah melakukan sekitar 75 transplantasi jantung dari donor mati, sesuai perkiraan Dr Jacob Schroder, salah satu ahli bedah jantung yang terlibat dalam prosedur Duke University.
