RAKYATKU.COM - Kericuhan yang melibatkan Wakil Gubernur Bangka Belitung, Abdul Fatah ternyata dipicu aksi Satpol PP. Mereka membakar 20 set mesin milik penambang timah, Sabtu (2/11/2019).
Aksi pembakaran terjadi saat Satpol PP mendampingi Wagub Babel Abdul Fatah melakukan sidak ke lokasi tambang timah ilegal di Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung.
"Satpol PP Provinsi Babel arogan dengan membakar mesin TI (tambang inkonvensional) milik para penambang sebanyak 20 set," jelas Kapolres Belitung, AKBP Yudhis Wibisana, Minggu (3/11/2019).
Pembakaran itulah yang memicu amarah masyarakat untuk berbuat anarki hingga berujung perusakan kendaraan operasional milik Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah dan Satpol PP.
Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah bahkan dikabarkan sempat disandera warga. Beruntung, kata Yudhis, Wagub tetap diperlakukan baik. Tidak mendapat kekerasan.
Pada sisi lain, Kapolres Belitung AKBP Yudhis Wibisana kecewa karena tidak dilibatkan dalam sidak ini. TNI juga tidak dilibatlan.
"Ya, makanya seolah-olah sepertinya kami dianggap tidak bisa dipercaya," ungkap Yudhis seperti dikutip dari Detikcom.
Menurutnya, pihaknya juga sudah sering melakukan razia gabungan antara Polres Belitung, Kodim 0414 dan Satpol PP Belitung serta muspika setempat.
"Termasuk kawasan di aliran Sungai Sengkelik, Desa Sijuk, Kecamatan Sijuk, Kabupatan Belitung yang berakhir keributan, sudah dilakukan razia bersama Polsek dan Koramil serta kecamatan," ujarnya.
Saat disinggung soal alasan pihak Wakil Gubernur Babel Abdul Fatah dan Satpol PP tidak mengikutsertakan Polres Belitung dan Kodim 0414, Kapolres tidak berbicara banyak.
"Katanya takut bocor, padahal kita sudah sering melakukan penertiban tambang timah ilegal," tegasnya.