RAKYATKU.COM - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un melihat Donald Trump sebagai figur ayah dan terpesona olehnya, menurut sebuah buku baru.
Buku itu ditulis oleh Doug Wead, berjudul Inside Trump's White House: The Real Story of His Presidency.
"Kim terpesona oleh Donald Trump. Dia melihatnya sebagai sosok unik di panggung sejarah dunia. Dan dia ingin membuat sejarah bersamanya," tulis Wead dalam bukunya.
Dalam buku itu, Wead juga menggambarkan pemerintahan Trump jauh lebih diplomatis daripada Presiden Obama.
"Barack Obama mengatakan kepada saya bahwa masalah terbesar saya, ketika saya menjadi presiden, adalah kemungkinan perang dengan Korea Utara," kata Trump, menurut Wead.
Wead menambahkan bahwa Trump merespons dengan bertanya apakah dia telah mencoba berbicara dengan Kim. Dan Obama menjawab: "Tidak, dia seorang diktator."
Donald Trump mengatakan bahwa keputusan itu "bodoh."
Donald Trump mengambil langkah bersejarah pada bulan Juni tahun lalu, untuk bertemu dengan Kim Jong Un di Singapura.
Setelah bertemu beberapa kali, Trump mengatakan kepada Wead bahwa dia dan Kim memiliki "chemistry" yang baik dan mereka berdua ingin menghindari konflik.
"Saya sangat yakin bahwa kemauan yang kuat, upaya tulus dan pendekatan unik dari diri saya... untuk membuka masa depan baru antara DPRK dan AS pasti akan membuahkan hasil," katanya.
Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah meningkatkan hubungan diplomatik dengan Korea Utara, tetapi masih belum mencapai kesepakatan terkait program nuklir.
