RAKYATKU.COM, NGHE AN - Mayoritas dari 39 mayat yang ditemukan dalam truk kontainer di Inggris kemungkinan berasal dari Vietnam.
Hal itu diungkapkan oleh pemimpin komunitas dari pedesaan, yang diyakini merupakan asal beberapa korban.
"Seluruh distrik dipenuhi oleh kesedihan," kata Pastor Anthony Dang Huu Nam, dari kota terpencil Yen Thanh di provinsi Nghe An, Vietnam.
Dia mengatakan bahwa doa untuk orang mati telah terdengar melalui pengeras suara di seluruh kota pada hari Sabtu.
"Saya masih mengumpulkan detail kontak untuk semua keluarga korban, dan akan mengadakan upacara untuk berdoa bagi mereka malam ini," katanya. "Ini adalah bencana bagi komunitas kami."
Nam mengatakan bahwa para keluarga korban mengatakan kepadanya bahwa mereka tahu kerabatnya bepergian ke Inggris pada saat itu, dan tidak dapat menghubungi orang yang mereka cintai.
Kementerian luar negeri Vietnam mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu bahwa pihaknya telah memerintahkan kedutaan London untuk membantu polisi Inggris dalam mengidentifikasi korban.
Nghe An adalah salah satu provinsi termiskin di Vietnam, dan rumah bagi banyak korban perdagangan manusia yang berakhir di Eropa, menurut laporan Pacific Links Foundation, sebuah organisasi anti-perdagangan manusia yang berbasis di AS.
Sebelumnya, polisi mengatakan mereka percaya yang mati dalam kontainer adalah orang China, tetapi Beijing mengatakan bahwa negara-negara mereka belum dikonfirmasi.
Pejabat China dan Vietnam sekarang bekerja sama dengan polisi Inggris.
