RAKYATKU.COM, PAKISTAN - Seorang suami tega menyiksa istrinya dan memotong hidungnya, lantaran wanita itu menolak untuk membuatkan teh.
Korban, Parveen Bibi, mengatakan kepada polisi ia disiksa oleh suaminya, Dameera, bersama dengan saudaranya Ameera dan sepupunya.
Dia disiksa secara brutal, hingga menyebabkan luka pada tangan, lengan dan bagian tubuh lainnya.
Polisi mengatakan bahwa insiden itu terjadi di desa Saddar di desa Mian Chunnu, di Pakistan.
“Saya bekerja di rumah orang sebagai pembantu rumah tangga untuk memberi makan anak-anak saya karena suami saya tidak mendukung saya," kata Bibi, dikutip Tribune.com.pk.
"Saya telah mengalami kekerasan dalam rumah tangga di masa lalu, tetapi kali ini dia telah memukuli saya dengan brutal karena saya menolak untuk membuatkan teh untuknya dan saudaranya.”
Polisi telah menangkap para tersangka dan menahannya. Sementara itu, Bibi saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit.
Menurut sebuah survei baru-baru ini, 70% hingga 90% wanita di Pakistan menghadapi masalah kekerasan dalam rumah tangga. Mereka bisa disiksa secara mental, fisik dan bahkan dibunuh.
Meskipun ada undang-undang tentang hak-hak perempuan di negara itu, mereka jarang diterapkan. Oleh karena itu, jumlah insiden tersebut meningkat setiap hari.
