RAKYATKU.COM, GOWA - Wanita berkerudung cokelat itu, terus mengucurkan air mata. Dengan ujung kerudung, dia mengelap kedua sudut matanya. Itu setelah dia melihat foto Sitti Zulaiha.
Di Mapolres Gowa, Hj Jannah turut hadir, bersama menantunya, Sukri Tenri Gau, juga beberapa kerabat yang lain.
Hj Jannah memang ibu tiri mendiang Sitti Zulaiha. Namun, dia sudah menganggap Zulaiha adalah putri kandungnya sendiri.
"Memang bukan anak kandung, tapi dia seperti keluar dari perutku," ujar Hj Jannah.
Kepada Rakyatku.com, Hj Jannah juga menjelaskan sifat anak tersebut. Sitti Zulaiha kata Hj Jannah, merupakan orang yang penyabar dan tak pernah mengeluarkan ucapan yang keras kepada orang sekitarnya.
"Anak saya awalnya mau pergi kantor sendirian namun tak kunjung pulang. Sengaja juga saya tidak mengunci pintu rumah, karena jangan sampai pintu saya kunci dan anakku (Sitti Zulaiha) datang tetapi tidak bisa masuk. Tapi sampai subuh belum juga datang. Saya sudah hubungi suaminya untuk menanyakan keberadaan Zulaiha namun dirinya juga tidak tahu," terang Hj Jannah, mengingat kembali peristiwa malam itu.
Pihak keluarga berharap, Wahyu Jayadi, pelaku pembunuhan sadis tersebut, dapat dihukum seberat-beratnya. Karena pelaku tersebut tidak memiliki hak untuk menghilangkan nyawa Staf BAU UNM tersebut.
Suami korban, Sukri Tenri Gau, juga berterima kasih kepada pihak kepolisian dan para rekan media, yang telah membantu menemukan pelaku dan menyampaikan kebenaran atas musibah tersebut.