RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Perang kelompok di Kota Makassar kembali menelan korban jiwa menjadi dua orang. Kedua korban diduga terkena tembakan peluru senapan angin.
Korban diantaranya Nur Syam alias Civas (40 tahun) dan Muhammad Deril (16 tahun) seorang pelajar SMA.
Kapolsek Tallo, Kompol Syamsuardi mengatakan, perang kelompok telah terjadi hampir sebulan lamanya.
Baca Juga : Anggota Polisi di Bulukumba Ditikam OTK
“Ya, ini bisa dikatakan setiap hari perang kelompok belakangan ini,” kata Syamsuardi kepada wartawan pada Jumat (21/11).
Ia menjelaskan bahwa, terdapat beberapa kelompok masyarakat yang kerap bentrok. Seperti, warga Jalan Sapiria, lorong Borta, Jalan Lembo, Layang dan Jalan Tinumbu.
“Lokasi tawuran ini berpindah-pindah dan yang paling sering terjadi di area kuburan Beroangin,” tambahnya.
Baca Juga : Kakanwil HAM Sulsel Optimistis Cegah Penipuan Online dan Perdagangan Manusia Diperkuat di Indonesia
Korban pertama dari bentrokan kelompok adalah kematian Nur Syam alias Civas. Pasca kematian Civas terjadi membakar rumah. Tercatat, sebanyak 13 unit rumah terbakar.
Hanya berselang beberapa hari korban kedua tewas juga terkena senapan angin pada bagian dada kiri.
“Jadi, total sudah ada dua warga yang meninggal hingga saat ini. Dan pemicu perang kelompok ini masih kita dalami,” jelasnya.
Baca Juga : Perang Kelompok Antarwarga di Makassar Telan Korban Jiwa
Bentrokan tersebut tidak terjadi terus menerus namun kadang kondusif dan kemudian tiba-tiba kembali terjadi bentrokan.
"Saya di TKP ini sudah kondusif. Kita minta perbantuan dari Brimob untuk pos pengamanan, sementara kita tunggu ini," bebernya.
