Selasa, 08 Juli 2025 20:54

Menag RI Resmikan Kick Off dan Peluncuran Logo MQKI 2025: Kukuhkan Tradisi Keilmuan Pesantren di Kancah Internasional

Usman Pala
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Menag RI Resmikan Kick Off dan Peluncuran Logo MQKI 2025: Kukuhkan Tradisi Keilmuan Pesantren di Kancah Internasional

Menteri Agama menegaskan bahwa MQKI bukan sekadar ajang perlombaan membaca kitab kuning.

RAKYATKU.COM – Menteri Agama Republik Indonesia, AG. Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA secara resmi membuka kegiatan Kick Off dan Peluncuran Logo Musabaqah Qira’atil Kutub Internasional (MQKI) Ke-1 Tahun 2025. Kegiatan ini digelar di Jakarta pada Selasa (8/7), menandai dimulainya rangkaian kegiatan MQKI Internasional yang akan berlangsung pada 2–7 Oktober 2025 di Pondok Pesantren As'adiyah, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.

Hadir dalam peluncuran ini sejumlah pejabat tinggi Kementerian Agama, termasuk Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sulawesi Selatan H. Ali Yafid, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Supriadi Arif, Wakil Ketua DPRD Wajo Andi Merly Iswita dan Wakil Ketua II Andi Muh. Rasyadi, Sekda Wajo Ir. Armayani, serta Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Wajo H. Muhammad Subhan.

Sementara itu, Kepala Subbagian Tata Usaha H. Abd. Hafid bersama para Kepala Seksi dan staf Kemenag Wajo mengikuti acara secara daring dari Musholla Al-Ikhlas, Kantor Kemenag Wajo.

Baca Juga : Wabup Wajo Sambut Kepulangan Jamaah Haji: Dari Tanah Suci Menuju Spirit Pembaruan Ibadah di Tengah Masyarakat

Dalam sambutannya, Menteri Agama menegaskan bahwa MQKI bukan sekadar ajang perlombaan membaca kitab kuning. “MQKI adalah ruang penguatan nilai-nilai keilmuan pesantren yang menekankan kedalaman pemahaman, kontemplasi, dan spiritualitas. Ini bukan tentang siapa yang paling fasih berbahasa Arab, tapi tentang kemampuan berdialog dan menjiwai isi teks klasik keislaman,” tegasnya.

Menag juga menyinggung sejarah panjang kontribusi pesantren dalam perjuangan bangsa, termasuk Pesantren As'adiyah yang berdiri sejak 1930. Didirikan oleh KH. Muhammad As’ad, ulama besar asal Sulawesi Selatan yang turut mendoakan Proklamasi Kemerdekaan RI dari Makassar, pesantren ini akan menjadi tuan rumah MQKI perdana yang diselenggarakan di luar Pulau Jawa.

MQKI 2025 akan diikuti oleh 1.359 peserta yang terbagi dalam tiga kategori: 574 peserta marhalah (ula, wustha, ulya), 665 peserta debat dan lalaran, serta 120 peserta dari Ma’had Aly. Cabang perlombaan meliputi debat Bahasa Arab dan Inggris, hifdzul mutun, risalah ilmiyyah, bathsul kutub, tarkib digital, serta ekshibisi lalaran Alfiyah Ibnu Malik.

Baca Juga : 19 Dosen UniPrima Raih Hibah Nasional 2025, Yayasan Apresiasi Dedikasi Akademik

Tak hanya itu, tujuh kegiatan pendukung turut memeriahkan MQKI 2025, di antaranya: halaqah ulama internasional, expo kemandirian pesantren, Macanang Bershalawat, Perkemahan Pramuka Santri Nusantara, Fajr Inspiration, Night Inspiration, dan Pesantren Hijau.

Sebagai ajang berskala internasional, MQKI 2025 akan melibatkan peserta dari 10 negara: Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Vietnam, Kamboja, Myanmar, Filipina, dan Timor Leste.

Peluncuran logo dan maskot MQKI 2025 turut menjadi sorotan penting dalam kegiatan ini. Maskot yang diangkat adalah ikan bungo, spesies endemik Danau Tempe, Wajo, yang mencerminkan kekayaan budaya lokal dan nilai-nilai keislaman pesantren.

#pemkab wajo #kementerian agama