MAROS - Sebanyak 633 lowongan pekerjaan dari 26 perusahaan yang disediakan Pemkab Maros dalam event job fair.
Namun hanya ada 300 pencari kerja yang datang ke gedung Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Maros.
Kabid Tenaga Kerja DPMPTSP-Tk Kabupaten Maros, Darwansyah mengakui tahun ini memang jumlah peserta job fair menurun jika dibandingkan tahun lalu.
Baca Juga : Maros Borong Tiga Penghargaan dari Pemprov Sulsel di Momen HUT RI ke-80
Sebab tahun lalu ada sekitar 5.000 pencari kerja yang mengantri di depan gedung MPP.
Darwansyah menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan job fair tahun ini sepi peminat. Mulai dari jadwal job fair yang kurang tepat hingga kurangnya publisitas kegiatan.
“Waktunya kurang pas. Fresh graduate SMA/SMK masih dalam tahap mendaftar ke jenjang universitas,” katanya, Jumat, 28 Juni 2024.
Baca Juga : Upacara Hut Ri Ke-80 Di Maros Berlangsung Khidmat Dan Penuh Makna
Tak hanya itu, serapan penerima kerja pada job fair tahun lalu hanya sedikit.
“Itu juga yang membuat pencari kerja pesimis,” tuturnya. Kemudian ia mengungkapkan, saat ini pencari kerja lebih memilih untuk bekerja di luar Maros.
“Banyak yang bekerja di tempat lain yang lebih menjanjikan seperti peluang kerja Morowali,” ucapnya.
Baca Juga : Bupati Chaidir Syam Dampingi Komisi IV DPR RI Panen Raya di Maros
Ia juga menambahkan lowongan kerja yang tersedia kurang menarik. “Tersedia banyak jenis pekerjaan sektor informal,” imbuhnya.
Ia menyebut ada 5 perusahaan dengan peminat yang cukup tinggi tahun ini.
“Sumber Alfaria, Indomarco, Alfamidi, SHIN Indonesia, Rachita Property,” tutupnya.
Baca Juga : Bupati Chaidir Syam Ungkap Stunting di Maros Turun dalam Dua Tahun
Job fair digelar selama dua hari, 27-28 Juni .
Ada satu persen dikhususkan untuk disabilitas. Dinas sekaligus mensosialisasikan kepada perusahaan di Maros bahwa wajib merekrut karyawan disabilitas jika sudah memiliki minimal 100 karyawan. Jika tidak, izin operasional bisa dicabut.