RAKYATKU.COM, WAJO - Kalaksa BPBD Wajo, DR. Syamsul Bahri bersama Danpos Basarnas Bone Febriyanto memantau kondisi banjir sepanjang pesisir Danau Tempe khususnya dalam wilayah Kecamatan Tempe, Jumat, 10 Mei 2024.
Baca Juga : Ratusan CPNS Dan P3K Wajo Terima SK dari Bupati Andi Rodman
Baca Juga : 428 CJH Asal Wajo Akan Berangkat Dua Kloter
Pemantauan tersebut dilakukan, guna memastikan kondisi masyarakat yang terdampak banjir di Danau Tempe.
Baca Juga : Ratusan CPNS Dan P3K Wajo Terima SK dari Bupati Andi Rodman
Baca Juga : 428 CJH Asal Wajo Akan Berangkat Dua Kloter
Menurut Syamsu Bahri secara keseluruhan terdapat 13.783 rumah yang terdampak pada 10 Kecamatan dalam wilayah Kabupaten Wajo, termasuk 2 Kecamatan yang terdampak banjir bandang pada 3 Mei yang lalu yaitu Kecamatan Pitumpanua dan Kecamatan Keera.
Baca Juga : Ratusan CPNS Dan P3K Wajo Terima SK dari Bupati Andi Rodman
Baca Juga : 428 CJH Asal Wajo Akan Berangkat Dua Kloter
Baca Juga : Bupati Wajo Resmi Lepas Jamaah Haji 2025, Ingatkan Jaga Nama Baik Daerah
Khusus pesisir Danau Tempe, lanjutnya, ada 4 Kecamatan yang terdampak, yaitu Kecamatan Belawa, Tanasitolo, Sabbangparu, dan Tempe. Dengan jumlah rumah terdampak sebanyak 9531 rumah, dengan rincian Kecamatan Tempe 1197 rumah, Tanasitolo 1184 rumah, Sabbangparu 2310 dan Belawa 4840 rumah.
Baca Juga : Ratusan CPNS Dan P3K Wajo Terima SK dari Bupati Andi Rodman
Baca Juga : 428 CJH Asal Wajo Akan Berangkat Dua Kloter
"Dari pantauan terkini, kondisi ketinggian air khususnya di Kelurahan Salomenraleng dan Kelurahan Laelo mencapai 1,5 meter dan berdampak pada 829 rumah dan berbagai fasilitas ibadah/masjid, sekolah, dan jalan," ujarnya.
Baca Juga : Ratusan CPNS Dan P3K Wajo Terima SK dari Bupati Andi Rodman
Baca Juga : 428 CJH Asal Wajo Akan Berangkat Dua Kloter
Namun demikian kondisi masyarakat masih terlihat menempati rumah masing-masing dan tidak membutuhkan evakuasi.