Jumat, 08 Maret 2024 21:30

Pj Gubernur Sulsel Dukung Sertifikasi Bibit Cabai Tampaning Jadi Hak Paten

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin (kiri), mendukung penuh langkah Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak (kedua kanan). (Foto: Pemprov Sulsel)
Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin (kiri), mendukung penuh langkah Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak (kedua kanan). (Foto: Pemprov Sulsel)

Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mendukung sertifikasi bibit cabai Tampaning sebagai hak paten. Dia berharap meningkatkan pendapatan masyarakat melalui profesi baru dan mengembangkan varietas cabai khas Sulsel, seperti Salo Dua Enrekang dan Katokkong Tana Toraja untuk mendukung industri cabai dalam jumlah besar.

RAKYATKU.COM, SOPPENG - Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, mendukung penuh langkah Bupati Soppeng, Andi Kaswadi Razak, yang menyertifikasi bibit cabai Tampaning menjadi hak paten.

"Luar biasa ini masyarakat Soppeng bisa punya profesi dan sumber penghasilan baru dengan menjual benih cabai Tampaning," kata Bahtiar, Jumat (8/3/2014).

Selain itu, Bahtiar berharap ke depannya segera menyusul bibit cabai Salo Dua Enrekang dan Katokkong Tana Toraja yang akan menjadi ciri khas cabai asal Sulsel.

Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel

"Kita dukung, semoga segera menyusul sertifikasi cabai Salo Dua Enrekang dan cabai Katokkong Tana Toraja. Semoga ada varietas baru lain lagi di Sulsel," harapnya.

Menurut Bahtiar, semua pemangku kebijakan terus berupaya untuk sama-sama melakukan gerakan penanaman cabai dalam jumlah besar di seluruh daerah di Sulsel. Apalagi, Sulsel sendiri memiliki bibit cabai khas yang tidak dimiliki daerah lain di Indonesia.

"Kita harus sama-sama gerakkan pembagian benih dan bagikan bibit cabai sebanyak-banyaknya serta membina masyarakat Sulsel budi daya cabai.
Nilai ekonominya sangat tinggi, per hektare bisa mencapai Rp600 juta sampai dengan Rp800 juta per tahun," jelasnya.

Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik

Ke depannya, kata Bahtiar, bila Sulsel sudah berhasil melakukan penanaman cabai dalam jumlah besar, paling tidak 10.000 hektare sudah bisa menjadi syarat untuk dibangunkan pabrik pengolahan cabai.

"Jika sudah tertanam lebih 10.000 hektare, kita dorong pembangunan pabrik industri cabai," tuturnya.

"Harus kita dorong penanaman cabai massal untuk skala industri untuk menjadi sumber kehidupan alternatif masyarakat Sulsel. Lahan di Sulsel umumnya cocok untuk cabai, baik cabai rawit maupun cabai merah besar," ucapnya.

#Pemprov Sulsel