RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Pj Sekda Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, menyebut inflasi di Sulsel bisa tetap turun dan terkendali mengingat upaya yang sudah dilakukan selama ini telah terkoordinasi dan terkonsolidasi dengan baik.
"Kita tidak boleh lengah karena bisa saja berubah. Olehnya itu, tetap rutin kontrol pengecekan harga melalui panel harga untuk memastikan harga-harga pangan kita, khususnya komoditas penyumbang inflasi, dalam tatanan wajar dan terkendali," ujar Arsjad dikutip laman resmi Pemprov Sulsel, Sabtu (2/12/2023).
BPS Sulsel mencatat inflasi di Sulsel mengalami penurunan. Dalam berita resmi statistik, Jumat (1/12/2023), inflasi year on year (yoy) pada November 2023 tercatat 2,79 persen. Sementara, inflasi bulan ke bulan (November 2023 terhadap Oktober 2023) 0,16 persen.
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
"Inflasi yoy November 2023 di Sulsel tercatat 2,79 persen, lebih rendah dibanding inflasi Oktober 2023 sebesar 2,89 persen," kata Kepala BPS Sulsel, Aryanto.
Angka inflasi Sulsel lebih rendah dibandingkan nasional. "Inflasi yoy November 2023 sebesar 2,79 persen lebih rendah dibandingkan inflasi nasional 2,86 persen. Inflasi di Sulsel November 2023 juga sesuai target nasional 3 ± 1 persen," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Biro Ekbang Setda Sulsel, Junaedi, menyampaikan TPID Sulsel terus melakukan langkah-langkah dalam pengendalian inflasi di Sulsel.
Baca Juga : ASN Pemprov Sulsel Tanda Tangani Pakta Integritas Netralitas Jelang Pilkada Serentak
Menurutnya, angka inflasi itu untuk pertama kali selama lima tahun terakhir yang terendah di Indonesia.
"Hal tersebut menjadi harapan Bapak Pj Gubernur (Bahtiar Baharuddin) sejak awal untuk menargetkan agar inflasi di bawah rata-rata nasional. Salah satu kebijakan dengan rutin melakukan pemantauan harga dan stok di pasar-pasar. Termasuk dalam gerakan pangan murah yang telah dilakukan Pemprov Sulsel," ungkapnya.