MAROS — Pemkab Maros untuk memacu literasi, kian bersemangat. Betapa tidak, Maros mendapatkan bantuan 14 ribu buku digital dari Perpustakaan Nasional RI.
Penyerahan bantuan itu secara simbolis dilakukan di ruang rapat Baruga A, Kantor Bupati Maros, Jumat (9/6/2023).
Penyerahan bantuan ini dilakukan untuk meningkatkan literasi masyarakat serta memudahkan pembaca yang semakin modern.
Baca Juga : Bupati Maros Dukung Penuh Temu Pendidik Nasional XII
Kepala Perpustakan Nasional Muhammad Syarif Bando mengatakan, literasi digital penting agar masyarakat maupun pelajar dapat menggunakan media sosial sesuai dengan makna otentiknya.
“Agar para pelajar juga semakin tertarik untuk membaca, ditengah kondisi yang serba digital seperti saat ini,” katanya saat terhubung secara virtual dalam senimar nasional literasi berbasi masjid yang digelar IKA BKPRMI.
Sementara itu, Bupati Maros, Chaidir Syam mengatakan 14 ribu buku tersebut tergabung dalam satu aplikasi.
Baca Juga : UIN Alauddin Makassar dan Pemkab Maros Teken MoU Perkuat Tridharma
“Akan dipasang di perpustakaan-perpustakaan yang ada di Maros,” katanya.
Bahkan saat ini sudah ada sepuluh perpustakan desa yang menerima bantuan komputer.
“Perpustakaan tak sekadar ruang untuk menyimpan buku. Namun juga bakal menjadi ruang publik untuk berlatih keterampilan hingga berbagi pengalaman,” bebernya.
Baca Juga : Mutasi Perdana, Bupati Maros Rolling 36 Kepsek
Alumni Ilmu Pemerintahan Unhas itu juga mengatakan saat ini Pemda terus berupaya mewujudkan Maros sebagai kabupaten literasi.
Melek literasi kata dia harus jadi kebiasaan, membaca mesti jadi gaya hidup masyarakat di Butta Salewangang.
“Budaya membaca terus kita galakkan mulai dari tingkat desa hingga kabupaten,” ujarnya.
Baca Juga : Maros Masuk 10 Besar MCSP KPK, Pemkab Komitmen Lanjutkan Inovasi Antikorupsi
Bahkan Alumni Ilmu Pemerintahan Unhas itu mengajak ibu-ibu untuk arisan di perpustakan.
“Jadi, kalau ibu-ibunya arisan di perpustakan, anak-anaknya bisa ikut membaca,” katanya.
Tak hanya itu berbagai kegiatan juga terus dilakukan mulai dari talkshow hingga pelatihan menulis.
Baca Juga : Maros Siap Gelar Marathon Pertama dalam Sejarah, Targetkan 3.000 Pelari
“Guru-guru juga kami ajarkan untuk menulis hingga menghasilkan tulisan yang bisa diciptakan,” tandasnya. (*)