MAROS — Pemkab Maros berupaya mendorong minat masyarakat lebih gemar ke perpustakaan.
Strategi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Maros dilakukan melalui gelaran bertajuk “Kelas Merajut,” Kamis (13/4/2023).
Kegiatan ini dilaksanakan di Perpustakaan Ibu dan Anak, Jl. Ratulangi Kabupaten, sebagai Program Inovasi Gerakan Emak-Emak Berliterasi dan Berkreasi (Generasi).
Baca Juga : Dua Pimpinan DPRD Maros Resmi Dilantik
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Amaluddin mengungkapkan, kegiatan ini merupakan salah satu langkah transformasi perpustakaan menuju perpustakaan berbasis Inklusi dimana perpustakaan bukan hanya menjadi tempat membaca buku, namun bisa juga menjadi tempat berkegiatan untuk pengembangan diri masyarakat khususnya para ibu-ibu.
Lebih lanjut Kadis menuturkan, ibu adalah sekolah pertama bagi anak-anak, maka kelas merajut ini dibuka untuk mengasah keterampilan dan kreasi ibu untuk berkarya.
Menurut Amaluddin, peserta kelas merajut ini akan dibina hingga tuntas sampai memiliki karya dan ke depannya bisa berdaya saing mendirikan UMKM.
Baca Juga : Pemkab Maros Buka 200 Formasi PPPK, Dua Ribu Honorer Telah Mendaftar
“Peserta yang mendaftar kelas merajut sebanyak 30 orang, akan kami bina hingga mereka tahu merajut agar bisa berpeluang berbisnis membuat sepatu dari rajutan, tas dari rajutan, bahkan kreasi apa saja yang bisa dijual untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Kegiatan hari ini bisa bermanfaat bagi masyarakat karena bermuara pada kesejahteraan masyarakat yang sejalan dengan Visi-Misi Kabupaten Maros.
“Harapannya kegiatan ini bukan hanya mengajak berketerampilan saja, melainkan kegiatan ini mampu mendorong masyarakat untuk mencintai buku,” tuturnya.
Baca Juga : Peringati Global Handwashing Day, Pemkab Maros Edukasi Cuci Tangan Pakai Sabun
Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya kerja sepihak tapi ini kerja bersama. Pemkab terus akan membenahi perpustakaan di Kabupaten maros.
Saat ini, Indonesia menempati urutan ke-2 di dunia dengan perpustakaan terbanyak, namun mirisnya, minat baca dan jumlah pengunjung perpustakaan sangat rendah.
Hal inilah yang kemudian menjadi cikal bakal inovasi perpustakaan berbasis inklusi yang akan berupaya untuk dicapai guna meningkatkan kegemaran berkunjung ke Perpustakaan.
Baca Juga : Pemkab Maros Turut Rayakan HUT Sulsel ke-355 dengan Jalan Sehat
Tak hanya di Kelas Merajut, ke depannya Dispersip Maros akan membuka kelas lainnya seperti Kelas Daur Ulang Limbah Plastik dan Kelas Memasak yang kesemuanya diadakan di perpustakaan ibu dan anak.
Bupati Maros Chaidir Syam yang berkenan membuka kegiatan ini menyampaikan apresiasi atas hadirnya program inovasi generasi ini.
“Kegiatan ini sangat baik dan bernilai inovatif, saya lihat ada tas, bahkan sampai sepatu. Kalau ada sepatu yang hasil rajutannya bagus Insya Allah saya dan kepala dinas akan mengenakannya,” tutur Bupati Maros. (*)