MAKASSAR -- ”Saya punya niat, kenapa tidak?”.
Demikian salah satu alasan Dewa Agung Daeng Maraja memutuskan diri untuk maju menjadi calon anggota legislatif (caleg) DPRD Provinsi Sulsel dari daerah pemilihan 8 (Soppeng dan Wajo). Ditegaskan, niatnya ingin menjadi pelayan rakyat yang membulatkan tekadnya terjun ke panggung politik.
Dewa Agung adalah bakal caleg termuda di PDIP Sulsel. Saat ini berusia 21 tahun, 5 bulan. Masih tercatat sebagai mahasiswa semester akhir di Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Wakil Bendahara KNPI Kota Makassar serta Wakil Ketua Pemuda Penerus Amanat Proklamasi Indonesia (PPAPRI) Kota Makassar.
Baca Juga : DPD PDI-P Sulsel Terima Kunjungan Relawan Ganjarian Phinisi Sulsel.
Politik sebenarnya bukan barang baru buat Dewa, sapaan akrabnya. Ia terlahir dari keluarga politisi. Ayahnya, Husain Djunaid adalah politisi senior PDI Perjuangan. Husain diketahui mantan anggota DPRD Soppeng dan DPRD Sulawesi Selatan.
Meski Dewa belum punya banyak pengalaman, ia mengaku sering mengikuti kegiatan dan pelatihan yang dilaksanakan oleh partai. Seperti pelatihan media sosial, seminar dan pendidikan politik kader pemula serta pembekalan dan penguatan antikorupsi kepada bacaleg PDI Perjuangan.
Dewa Agung mengaku mendaftarkan diri sebagai bacaleg karena merasa aspirasi kawula muda kurang didengar. Dia berharap dengan kehadirannya sebagai wakil rakyat nantinya, bisa memperjuangkan aspirasi rakyat, khususnya anak muda.
Baca Juga : Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, Andi Ridwan Wittiri Ajak Warga Jaga Persatuan
Meski menjadi bacaleg termuda, dia optimistis bakal terpilih menjadi anggota dewan provinsi dalam kontestasi politik 2024 nanti. Perjuangan dan doa menjadikan dirinya yakin akan mampu melewatinya dengan mudah. “Sekarang saya total berpolitik,” kata pria kelahiran Soppeng, 3 Desember 2001 ini.
Ketika ditanya, sejak kapan Dewa Agung menjadi kader PDI Perjuangan, spontan dijawab sejak dalam kandungan. "Saya ini masih dalam kandungan ibuku, yang namanya lagu wajib partai yaitu Mars dan Hymne PDI Perjuangan saya sudah hapal mati," jawabnya sambil berkelakar.
Kata Dewa Agung, berpolitik itu harus riang gembira, Boleh bersaing ketat, tapi hubungan harus tetap dijaga. Kesantunan, sebagai nilai-nilai budaya Sulawesi Selatan, harus tetap dipelihara.
Baca Juga : Warga Kelurahan Gunung Sari Dukung Andi Ridwan Wittiri Oppo' ke Senayan
"Berpolitik itu harus santun dan riang gembira. Agar rakyat juga merasakan ketenangan," demikian Dewa.