RAKYATKU.COM, PANGKEP - Pelaksanaan salat Idulfitri 1444 H/2023 M Semen Tonasa berjalan khidmat di pelataran halaman Kantor Pusat PT Semen Tonasa, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, Sabtu (22/4/2023).
Salat id 500-an jemaah yang berasal dari warga kompleks perumahan karyawan PT Semen Tonasa serta pemerintah desa dan kelurahan maupun masyarakat sekitar perusahaan.
Bertindak selaku khatib Habib Hamid bin Abu Bakr Al Hamid, Pimpinan Majelis Taklim Darul Musthofa Makassar, dengan imam Ustaz Ramdhan Ibnu Ali, imam muda dari Kota Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga : PT Semen Tonasa Kembali Berikan Dukungan Pemberdayaan Masyarakat di Pangkep
Direktur Keuangan PT Semen Tonasa, Anis, yang turut hadir pada salat id ini menyampaikan selamat Idulfitri 1444 H/2023 M kepada seluruh jemaah yang hadir. "Atas nama manajemen PT Semen Tonasa, kami menyampaikan minal aidin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin," ujarnya.
"Selama satu bulan penuh berpuasa, membersihkan hati, menjalankan berbagai ibadah dan perintah agama. Kini tiba saatnya kita merayakan kemenangan ini, yaitu hari kembalinya manusia ke fitrah yang suci. Semoga hal-hal baik yang kita lakukan selama Ramadan, bisa terus kita tingkatkan di bulan-bulan berikutnya," katanya.
Habib Hamid bin Abu Bakar Al Hamid dalam khotbahnya mengambil tema: Saling Memaafkan dan Saling Peduli terhadap Sesama. Ia mengungkapkan, Idulfitri ibarat lembaran awal kertas putih. Tak ada kotoran atau noda yang menempel sehingga senantiasa bersih.
Baca Juga : Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemerhati Lingkungan hingga Pelajar Bersihkan Pantai Bersama PT Semen Tonasa
"Seperti air dari sumber mata air yang mengalir jernih, kesucian ini harus kita jaga sekuat tenaga, agar kertas dan air ini tak ternoda. Mari hindari berbuat dosa, baik itu dosa antar sesama terlebih dosa kepada Allah subhanahu wa ta’ala," serunya.
Habib Hamid menggambarkan, jika manusia berbuat kesalahan dan dosa pada Allah Swt, bertobat merupakan jalannya. Beristigfar sepenuh jiwa untuk tidak mengulangi lagi segala dosa serta mengiringi dengan perbuatan baik sebagai penggantinya. Sementara, jika manusia berbuat dosa kepada sesama manusia, maka silaturahmi menjadi solusinya. Kata maaf harus terucap dari lisan dan kemudian berkomitmen untuk memulai kehidupan bersama yang lebih bahagia.
"Kita perlu ingat bahwa sesama muslim adalah bersaudara dalam naungan rida Ilahi. Sudah semestinya harus saling berbuat baik kepada sesama dengan sepenuh hati. Persaudaraan itu seperti hubungan tangan kanan dan tangan kiri. Walau berbeda dan tidak sama, namun saling membantu dan tak kenal iri. Hubungan keduanya selalu harmonis dan saling berbagi peran sekaligus saling melengkapi. Tangan kiri tak akan menyakiti tangan kanan, begitu juga sebaliknya tangan kanan tak sampai hati menyakiti tangan kiri," ucapnya
Baca Juga : Ratusan Warga Ikuti Pemeriksaan Gratis PT Semen Tonasa di Bulu Cindea
"Kita harus menjadikan Idulfitri ini sebagai momentum kebahagiaan bersama yang hakiki. Saling memaafkan dan peka terhadap penderitaan orang lain. Namun, tentu tidak boleh sampai melupakan kepekaan pada orang yang ada dekat di sekitar kita. Terlebih sosok yang paling berjasa dalam kehidupan kita yaitu orang tua kita. Dalam ajaran agama, orang tua adalah sosok yang mulia dan harus kita hormati serta sayangi selamanya. Kita harus memperlakukan mereka dengan baik karena mereka adalah Jimat kita di dunia," terangnya.
Salat id ditutup dengan doa bersama yang dipimpin khatib serta saling salam-salaman antara jemaah.