Selasa, 10 Januari 2023 08:35

BMKG Cabut Peringatan Tsunami di Maluku, Masyarakat Bisa Beraktivitas Normal

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
(Foto: Istimewa)
(Foto: Istimewa)

Masyarakat tetap diminta menjauhi ataupun menghindari bangunan yang mengalami keratakan atau kerusakan pascagempa.

RAKYATKU.COM, MALUKU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencabut peringatan tsunami akibat gempa berkekuatan magnitudo 7,5 di Maluku Tenggara Barat, Selasa (10/1/2023). Masyarakat bisa beraktivitas normal.

"Mengingat peringatan dini tsunami telah berakhir, masyarakat di wilayah pesisir diimbau untuk dapat beraktivitas kembali normal seperti biasa," kata Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG, dalam konferensi pers daring.

Meski demikian, masyarakat tetap diminta menjauhi ataupun menghindari bangunan yang mengalami keratakan atau kerusakan pascagempa.

Baca Juga : BMKG Lakukan TMC Antisipasi Cuaca Ekstrem Periode Mudik Lebaran

Selain itu, masyarakat diminta kembali memeriksa dan memastikan bangunan yang ditinggalinya memiliki struktur yang cukup tahan gempa.

"Pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," terangnya.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan hanya mempercayai informasi yang dipublikasikan BMKG.

Baca Juga : Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Kepulauan Selayar Sulsel

Sebelumnya, BMKG mengeluarkan peringatan dini potensi tsunami setelah adanya guncangan gempa berkekuatan magnitudo 7,9 di Maluku Tenggara Barat.

Berdasarkan informasi yang disampaikan, BMKG menyebut setidaknya terdapat 14 wilayah yang berpotensi terdampak tsunami, antara lain Maluku Tengah, Kepulauan Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat Pulau Yamdena, Kota Ambon dengan status siaga.

Kemudian, wilayah Maluku Tenggara, Seram bagian Timur, Seram bagian Barat, Buru, Wakatobi, Kendari Pulau Watulumango, Kepulauan Kendari, dan Konawe bagian Selatan berstatus waspada.

#Gempa Maluku #bmkg