RAKYATKU.COM - Wali Kota Kiev, Vitaly Klitschko menuduh otoritas Ukraina telah sangat meremehkan risiko serangan militer Rusia pada awal 2022.
Ia mengatakan kepada Der Spiegel bahwa seruannya pada saat itu untuk meningkatkan pertahanan sipil ibu kota tidak dihiraukan.
Dalam wawancara dengan outlet media Jerman yang diterbitkan pada Jumat, Klitschko menyesalkan bahwa, sementara dia telah "mendorong pertahanan sipil" dan bersikeras Ukraina "harus mempersiapkan diri", pemerintah terus mengatakan "semuanya akan baik-baik saja" tidak jauh sebelum Rusia meluncurkan operasi militernya pada akhir Februari.
Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia
Menurutnya, beberapa pejabat bahkan mengkritiknya saat itu karena "menimbulkan kepanikan".
Dia melanjutkan dengan mengklaim sikap ini tersebar luas di kalangan pejabat Ukraina, meskipun ada peringatan dari pakar Barat dan Ukraina.
Meskipun indikasi serangan terencana sudah ada sejak akhir 2021, pemerintah Ukraina masih “terkejut dengan seberapa cepat Rusia mencapai” Kiev, menurut Klitschko.
Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat
Wali kota Kiev mengakui, ada rasa panik dan kekacauan di ibu kota Ukraina dalam 24 jam pertama serangan Rusia.
Ketika ditanya tentang siapa yang dia anggap bertanggung jawab atas kekacauan itu, dia berkata, "Sekarang bukan waktunya untuk mencari yang bersalah." Menurut dia, semua kekurangan dan kesalahan akan dianalisis “setelah kemenangan.”
Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus Donetsk dan Luhansk di dalam negara Ukraina.
Baca Juga : Putin Angkat Bicara Terkait Kecelakaan Pesawat yang Diduga Tewaskan Bos Wagner
Sumber: SINDOnews.com