Kamis, 29 Desember 2022 17:48

Juru Bicara Kremlin: Tidak Ada Rencana Perdamaian Ukraina

Syukur Nutu
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Bendera Rusia berkibar di depan bangunan yang hancur di Mariupol, Ukraina, 12 April 2022. Perang Ukraina-Rusia terkini memperebutkan kota pelabuhan Mariupol di Ukraina timur.(AFP/ALEXANDER NEMENOV)
Bendera Rusia berkibar di depan bangunan yang hancur di Mariupol, Ukraina, 12 April 2022. Perang Ukraina-Rusia terkini memperebutkan kota pelabuhan Mariupol di Ukraina timur.(AFP/ALEXANDER NEMENOV)

"Rencana apa pun yang tidak mempertimbangkan keadaan ini tidak dapat diklaim sebagai rencana perdamaian,"

RAKYATKU.COM - Juru bicara Kremlin , Dmitry Peskov menyebut tidak ada rencana perdamaian yang mungkin dilakukan tanpa memperhitungkan empat wilayah yang baru bergabung dengan Rusia .

Hal itu disampaikan menjawab terkait rencana perdamaian Ukraina yang akan dilakukan pada bulan Februari mendatang.

"Pertama-tama, sejauh ini, tidak ada 'rencana perdamaian' Ukraina dalam bentuk apa pun," kata Peskov menjawab permintaan untuk mengomentari inisiatif Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk menghasilkan rencana perdamaian pada Februari ketika dia ingin mengadakan pertemuan puncak perdamaian di PBB.

Baca Juga : Tekanan Barat Mendekatkan Tiongkok dan Rusia

"Dan lagi, tidak ada 'rencana perdamaian' Ukraina yang mungkin jika tidak memperhitungkan realitas modern - dengan wilayah Rusia, dengan empat wilayah baru bergabung dengan Rusia," sekretaris pers Presiden Rusia Vladimir Putin itu menekankan.

"Rencana apa pun yang tidak mempertimbangkan keadaan ini tidak dapat diklaim sebagai rencana perdamaian," tegasnya seperti dikutip dari kantor berita Rusia, TASS, Kamis (29/12/2022).

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada pertemuan gabungan Kongres setelah pembicaraannya dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahwa keduanya telah membahas proposal Kiev untuk menyelesaikan konflik Ukraina.

Baca Juga : Rusia: Pemimpin Kelompok Wagner Dipastikan Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Menurut Zelensky, Biden mendukung inisiatif Ukraina untuk mengadakan KTT perdamaian global untuk membahas proposal tersebut.

Pernyataan Zelensky ini diulangi oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba yang mengatakan bahwa Kiev bermaksud untuk mengadakan "pertemuan puncak perdamaian" di PBB pada akhir Februari.

Ia pun menyarankan agar Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berfungsi sebagai mediator dengan Guterres menyatakan kesiapan untuk melakukannya.

Baca Juga : Putin Angkat Bicara Terkait Kecelakaan Pesawat yang Diduga Tewaskan Bos Wagner

Seperti diketahui empat wilayah Ukraina yaitu Donetsk, Lugansk, Kherson dan Zaporozhia menyatakan bergabung dengan Rusia setelah mengadakan referendum yang tidak diakui oleh Barat.

Pada tanggal akhir September, Presiden Rusia Vladimir Putin dan para pemimpin dari Donetsk dan Lugansk, Wilayah Zaporozhia dan Kherson menandatangani perjanjian tentang aksesi mereka ke Rusia.

Pada 4 Oktober, Putin menandatangani undang-undang yang meratifikasi perjanjian tentang Donetsk, Lugansk, Zaporozhia dan Kherson yang bergabung dengan Rusia.

Baca Juga : Negara-negara BRICS Serukan Penolakan Standar Ganda Dalam Melindungi HAM

Sumber: SINDOnews.com

#Rusia