Kamis, 01 September 2022 13:11

DP3A-Dalduk KB Sulsel Fasilitasi Coaching PPRG dan Pemenuhan Indaktor APE Kabupaten Pinrang

Usman Pala
Konten Redaksi Rakyatku.Com
DP3A-Dalduk KB Sulsel Fasilitasi Coaching PPRG dan Pemenuhan Indaktor APE Kabupaten Pinrang

Dalam sambutannya Aryani Aruji mengungkapkan bahwa pentingnya peran tim pokja PUG dalam pelaksanaan PUG.

RAKYATKU.COM -- Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-Dalduk KB Provinsi Sulsel bersama Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Pinrang mengelar kegiatan Coaching Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) dan Pemenuhan Indikator APE Kab. Pinrang di Command Centre Kantor Gubernur Sulsel, Kamis (1/9/2022)

Hadir dalam acara Sekretaris DP3A-Dalduk KB Prov. Sulsel, Hj. Aryani Aruji, mewakili kepala Dinas yang berhalangan hadir bersama kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Pinrang.

Turut hadir pula fasilitator PPRG yakni Ir. Suciati Sapta Margani, dan Rosmiati serta peserta yang berasal dari OPD Kab. Pinrang.

Baca Juga : Jelang Lebaran Idul Adha 1445 H, Penjabat Gubernur Sulsel Tinjau Harga Bahan Pokok di Pasar Tradisional

Dalam sambutannya Aryani Aruji mengungkapkan bahwa pentingnya peran tim pokja PUG dalam pelaksanaan PUG.

“Peran bapak/ibu selaku Tim Pokja PUG sekaligus Focal Point PUG dalam pelaksanaan PUG sangatlah penting dalam mendukung percepatan pengarusutamaan Gender di Pemda Kab. Pinrang dimana diharapkan untuk merancang dan melaksanakan program kegiatan perangkat daerah yang responsif gender. Yang respon dan mempertimbangkan masalah dan kebutuhan kelompok sasaran baik laki-laki, perempuan, anak, dewasa, lansia, dan penyandang disabilitas di perdesaan maupun perkotaan, di pegunungan dan pesisir,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa dalam pelaksanaan strategi PUG, OPD Penggerak atau OPD Driver, yakni Bappeda, Inspektorat, Badan Keuangan Daerah, DP3A, dan Dinas PMD memaksimalkan perannya sesuai fungsi masing-masing sebagai penggerak.

Baca Juga : Festival Menari Sulsel: Dua Rekor MURI Berhasil Diraih

Diakhir sambutannya, Aryani Aruji berharap kepada peserta coaching dapat memanfaatkan pendampingan/coaching klinik ini dengan baik sehingga mampu mempersiapkan diri dalam menghadapi penilaian APE yang akan dilakukan tahun ini.

Dikesempatan yang sama Ir. Suciati Sapta Margani, mengungkapkan dalam materinya mengenai konsep gender yang merupakan hasil konstruksi sosial yang diciptakan oleh manusia, yang sifatnya tidak tetap, berubah-ubah, serta dapat dialihkan dan dipertukarkan dari satu jenis kelamin ke jenis kelamin lainnya menurut waktu, tempat dan budaya setempat.

Menurutnya konsep gender diciptakan oleh keluarga dan atau masyarakat, yang dipengaruhi oleh budaya, interpretasi pemuka agama, dan diturunkan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Baca Juga : HUT Ke-354 Tahun Sulsel, Pj Gubernur Bahtiar Jawab Tantangan Era Baru Menuju Indonesia Maju

"Perbedaan peran yang dijalankan oleh laki-laki dan perempuan menghasilkan perbedaan gender. Peran gender mempengaruhi pola relasi antara perempuan dan laki-laki yang disebut sebagai relasi gender," ujarnya.

Suciati juga mengemukakanbahwa adanya ketidak-seimbangan hubungan antara perempuan dan laki-laki di dalam proses pembangunan, dimana perempuan tidak berpartisipasi dalam proses pembangunan (merencanakan, memutuskan, melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi).

#DP3A-Dalduk KB #Pemrov Sulsel