Minggu, 09 Oktober 2022 19:29

Guru Besar Unhas Dorong Diversifikasi Melalui Pengembangan Sumber Pangan Lokal

Usman Pala
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Guru Besar Unhas Dorong Diversifikasi Melalui Pengembangan Sumber Pangan Lokal

Rusnadi melanjutkan upaya pengembangan sumber pangan lokal berbasis potensiĀ  sumber daya lokal secara berkelanjutan akan memerpkuat capaian swasembada beras.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Guru besar Ilmu Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin (UNHAS), Rusnadi Padjung, mendorong diversifikasi melalui pengembangan pangan lokal pengganti beras.

Hal tersebut menurutnya sangat penting, selain meningkatkan keanekaragaman produksi dan konsumsi pangan lokal yang bergizi dan aman untuk dikonsumsi, juga sebagai bentuk antisipasi ancaman krisis pangan global.

"Selama ini beras menjadi sumber pangan yang dominan. Sementara, Indonesia ini kaya akan sumber pangan sebagai alternatif mengurangi ketergantungan terhadap beras," kata Rusnadi ketika dihubungi, Sabtu (8/10/2022).

Baca Juga : Mentan RI Amran Tinjau Lokasi Sebelum Kunker Presiden Jokowi di Bone

Rusnadi melanjutkan upaya pengembangan sumber pangan lokal berbasis potensi  sumber daya lokal secara berkelanjutan akan memerpkuat capaian swasembada beras.

"Ingat, kekayaan keanekaragaman hayati dan potensi sumber pangan lokal kita sangat luar biasa dan itu

memungkinkan untuk melakukan diversifikasi. Ada sagu, ubikayu, ubijalar pisang," ungkapnya.

Baca Juga : Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Sebagai informasi, salah satu contoh sumber pangan yang potensial untuk diakselerasi sebagai pengganti beras adalah sagu.

Pertanaman sagu di Indonesia terdapat di kawasan timur Indonesia seperti Papua, Maluku, Sulaweai dan Kalimantan. Sagu yang berasal dari Sentani misalnya, kandungan karbohidrat bisa mencapai 56 sampai 87 persen, sementara kandungan pati diantara 81 sampai 84 persen.

Namun, lebih lanjut Rusnadi menjelaskan bahwa harga sagu relatif masih mahal dibandingkan beras karena infrastruktur sagu masih terbatas dan berada di wilayah-wilayah yang sulit.

Baca Juga : Indonesia Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian dengan Iran

Sementara itu,  Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, mengatakan Indonesia sangat kaya dengan keanekaragaman pangan lokal.

Menurutnya, Kementan telah melakukan mitigasi untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi ancaman krisis pangan global, termasuk dengan memperkuat berbagai strategi dan upaya memperkuat  potensi pangan berbasis sumberdaya lokal. Selain upaya menjaga tingkat produksi beras agar tetap swasembada.

“Kita punya banyak bahan baku pangan berpotensi sebagai cadangan dan substitusi beras. Dan semua ada di sekitar kita dan lama menjadi pangan konsumsi masyarakat lokal,” kata Kuntoro.

#Kementerian Pertanian #guru besar unhas #Pangan lokal