Sabtu, 02 Juli 2022 09:34

Sulsel Inflasi 0,33 Persen Juni 2022

Nur Hidayat Said
Konten Redaksi Rakyatku.Com
Ilustrasi.
Ilustrasi.

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan sejumlah harga komoditas yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran.

RAKYATKU.COM, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat Sulsel mengalami inflasi 0,33 persen pada periode Juni 2022.

Kepala BPS Sulsel, Suntono, menyebutkan melonjaknya harga beberapa komoditas tertentu menjadi pemicu terjadinya inflasi.

"Kalau berdasarkan andil inflasi itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau menyumbang 0,206 poin dan melonjaknya harga cabai salah satu diantaranya," ujar Suntono dalam konferensi pers daring, Jumat (1/7/2022).

Baca Juga : Sulsel Inflasi 2,75 Persen Maret 2024

Suntono inflasi tersebut terjadi karena adanya kenaikan sejumlah harga komoditas yang ditunjukkan oleh naiknya indeks pada sebagian besar kelompok pengeluaran.

Pada periode ini kelompok makanan minuman dan tembakau juga menyumbang inflasi sebesar 0,68 persen diikuti kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,41 persen.

Lalu, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,08 persen serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,31 persen.

Baca Juga : Sulsel Inflasi 2,93 Persen Februari 2024

Selanjutnya, kelompok kesehatan sebesar 0,67 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,004 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,91 persen.

Kemudian, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar sebesar 0,21 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,43 persen.

"Ada kelompok pengeluaran yang inflasi dan ada juga yang alami deflasi. Yang deflasi itu kelompok transportasi sebesar 0,91 persen. Sementara kelompok pendidikan tidak mengalami perubahan," bebernya.

Baca Juga : Cetak Rekor di Awal Tahun, Sulsel Kembali Pertahankan Inflasi Dibawah Nasional

Adapun komoditas yang memberikan andil inflasi pada kelompok ini yaitu cabai rawit, tomat, bawang merah, telur ras, kangkung, tahu mentah, tempe, kacang panjang, pepaya, dan sepatu pria.

Sementara, komoditas yang menekan inflasi dan memberikan andil deflasi yaitu angkutan ras, daging ayam ras, ikan bandeng, udang basah, minyak goreng, air kemasan, jagung manis, ayam hidup, kentang dan cumi-cumi.

Lima kota yang menjadi sampel di Sulsel tercatat mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Kota Watampone sebesar 1,06 persen disusul Bulukumba dengan 0,46 persen, Palopo 0,40 persen, Makassar 0,29 persen, dan Parepare 0,11 persen. (*)

Baca Juga : Pj Sekda Sulsel Sebut Koordinasi Efektif, Inflasi Turun dan Terkendali

Sumber: Antara

#BPS Sulsel #inflasi Sulsel