RAKYATKU.COM - Dokter menyarankan pemberian vaksin COVID-19 booster kedua, khususnya untuk para tenaga kesehatan (nakes). Ini dengan pertimbangan antibodi dari vaksin yang diyakini telah menurun.
Antibodi vaksin booster disebut hanya bertahan delapan bulan sejak disuntikkan. Dengan penyuntikan vaksin booster di Indonesia yang telah dimulai pada Agustus 2021 lalu, antibodi vaksin dinilai sudah menurun.
"Kita memang sudah memulai vaksinasi booster pertama pada sekitar Agustus tahun lalu dan menurut beberapa penelitian, angka antibodi terhadap COVID yang dipicu oleh vaksinasi itu sudah berkurang sekitar delapan bulan pasca pemberiannya. Ini adalah bulan Mei, di akhir bulan Mei. Maka sekitar 9-10 bulan lalu kita sudah mulai dengan vaksinasi booster pertama," ujar spesialis penyakit dalam, dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD-KPsi dari Junior Doctor Network Indonesia, Ahad (22/5/2022).
Baca Juga : Mulai dari Pelaksanaan Vaksinasi hingga Penampilan Artis Ibu Kota Semua Ada di Bosowa Expo 2023
"Itu sebabnya saya merasa untuk menjaga populasi rentan dalam hal ini dokter dan tenaga kesehatan yang lain agar tetap aman dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat," sambungnya.
Lebih lanjut, ia juga menyinggung kondisi Indonesia kini yang tengah dalam fase transisi pandemi COVID-19 menuju endemi. Menurutnya, pemberian vaksin COVID-19 booster kedua adalah salah satu langkah kehati-hatian seiring fase transisi tersebut.
"Kita sedang berada pada fase transisi dari pandemi menuju endemi yang sebenarnya tidak menghilangkan virus COVID itu sendiri, maka kita sebaiknya tetap berhati-hati termasuk dengan penerapan vaksinasi booster yang kedua," ucapnya. (*)
Baca Juga : Kemenkes: Booster Kedua Vaksin Covid-19 Dimulai Pekan Ini
Sumber: Detik