RAKYATKU.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat menetapkan petahana, Ni'matullah alias Ulla, sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (30/3/2022). Adapun rivalnya, Ilham Arief Sirajuddin (IAS), ditawari salah satu opsi yaitu bergabung ke DPP.
Potensi dan ketokohan IAS dianggap layak untuk memperkuat kepentingan politik Partai Demokrat regional Pulau Sulawesi.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Demokrat, Andi Arief, menyampaikan IAS merupakan sosok yang mempunyai pengaruh kuat di Sulawesi, khususnya Sulsel. Olehnya itu, DPP Demokrat menaruh harap agar mantan Wali Kota Makassar itu bisa berkiprah di partai berlambang mercy pada jenjang lebih tinggi.
Baca Juga : Anggota DPR RI Frederik Kalalembang Dorong Revisi Undang-undang Terkait Keamanan Laut
"IAS merupakan sosok yang punya pengaruh kuat. Beliau merupakan tokoh yang bisa menutupi kebutuhan politik Demokrat tingkat regional," ucap Andi Arief dalam keterangan yang diterima Rakyatku.com.
Informasi yang dihimpun awak media, pasca-keputusan DPP menetapkan Ulla sebagai Ketua DPD Demokrat Sulsel, IAS diberikan dua opsi. Pertama, tetap menjadi bagian struktur di daerah alias tetap di Demokrat Sulsel. Kedua, ditarik ke pusat alias DPP.
Sekadar diketahui, keputusan DPP memilih Ulla sendiri mengabaikan suara mayoritas alias akar rumput. Pada Musyawarah Daerah (Musda) DPD Demokrat Sulsel pada akhir Desember 2021, IAS tampil sebagai pemenang dengan mengumpulkan suara mayoritas DPC.
Baca Juga : PAPPRI Sulsel Salurkan Dana Apresiasi untuk 10 Insan Musik Berdedikasi
Kala itu, IAS meraup 16 suara, sedangkan Ulla hanya mengumpulkan 9 suara, ditambah lagi laporan pertanggungjawaban kepengurusan Ulla ditolak. Pun saat uji kelayakan dan kepatutan, program yang dipaparkan IAS lebih menjanjikan dibandingkan Ulla. (*)