RAKYATKU.COM,MAKASSAR-Kurang lebih dua minggu lamanya hampir semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di Kota Makassar dipadati kenderaan roda empat, utamanya mobil besar jenis truk, mobil bus, mobil kampas pengangkut logistic dan mobil besar lainnya.
Menurut salah satu warga Sapri (50), dengan padatnya kenderaan besar yang memadati di SPBU, hal itu menyebabkan kemacetan dijalan raya.
Tidak hanya itu supir-supir mobil yang ingin mengisi solar di SPBU biasa bertengkar gara-gara hanya ingin lebih duluan mengisi kenderaannya dengan solar.
Baca Juga : Pemerintah Provinsi Terus Berupaya untuk Menurunkan Stunting di Sulsel
"Waduh sudah meresahkan ini, soalnya lebih satu minggu solar langka akibatnya kenderaan roda empat khususnya mobil bermuatan besar, seperti trukc dan bus lama mengantri dan memicu kemacetan panjang dijalan raya. "jelas Sapri.
Sementara Amar Maruf(35), salah satu supir angkutan logistic mengaku sangat resah dan kinerjanya terhambat gara-gara ketersediaan BBM jenis solar terbatas di SPBU. Ia menjelaskan jika biasanya dia mengisi bahan bakar dipagi hari siangnya sudah bisa sampai di daerah untuk mengantar barang.
"Kinerja kami sangat terhambat karena solar langka dan kami mengantri lama di SPBU, biasanya kalau normal kalau pagi hari kami isi solar dan berangkat ke daerah antar barang siang sekitar jam 12 sudah sampai, kalau sekarang tengah malam kami sampai daerah pak, "jelas Amar.
Baca Juga : Evaluator Kemendagri Sebut Kinerja Prof Zudan di Sulsel Sangat Baik
Bahkan, ada juga yang bermalam di SPBU karena ingin dapat pasokan solar agar kenderaannya bisa kembali beroprasi. "Biasa ada bermalam satu sampai dua hari karena ingin dapat solar. "ucapnya lagi.
Bukan hanya itu, dia juga mengaku bahwa terkadang saat mengantri panjang bersama supir-supir truk dan bus menuju SPBU, warga atau pemilik usaha yang kebetulan depan rumahnya atau tempat usahanya ditempati mengantri marah karena aktivitasnya ikut terganggu.
"Kadang ada warga yang marah karena depan rukonya atau tokonya ditempati untuk memarkir kenderaan menunggu antrian solar karena dekat SPBU, kan kalau begini sudah meresahkanmi yah harusnya saling memahami,"lanjutnya.
Baca Juga : Enam Bulan Menjabat Gubernur Sulsel, Akademisi Unhas Puji Kepemimpinan Prof Zudan
Karena itu, ia berharap agar kondisi kelangkaan bbm jenis solar ini bisa segera diatasi oleh pemerintah.Karena, ini bukan hanya di kota Makassar tetapi terjadi diseluruh daerah Sulawesi Selatan.
Hal senada juga disampaikan supir Bus Angkutan daerah jurusan Makassar-Toraja, Saldy, (40) bahwa aktivitasnya sebagai sopir sangat terganggu selama bbm solar ini langka dan harus mengantri cukup lama di SPBU menunggu giliran.
"Selama kondisi ini terjadi, pekerjaan kami jadi terhambat, kami rugi tenaga dan rugi waktu juga pak, "ungkap Saldy.
Baca Juga : ASN Pemprov Sulsel Tanda Tangani Pakta Integritas Netralitas Jelang Pilkada Serentak
Dengan hal itu ia pun berharap pemerintah atau pertamina segera turun tangan dan mencari solusi agar tidak terjadi kelangkaan solar di Makassar dan Sulawesi Selatan.
"Yah kami harap pemerintah provinsi atau pihak terkait bisa cari solusi, kasihan kami ini sopir jika pekerjaan terhambat. "harapnya.
Dari pantauan antrean panjang truk di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Makassar mengular sampai ratusan meter di beberapa titik. Para pengemudi menunggu giliran mengisi solar yang stoknya menipis imbas SPBU melakukan penghematan.
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa
Seperti hanya di Jalan Perintis Kemerdekaan, Selasa(21/3/2022) siang, kemacetan sudah terjadi di 500 meter jelang perempatan lampu merah BTP. Klakson kendaraan saling sahut menyahut di tengah macet.
Kemacetan di wilayah itu terjadi karena antrean truk isi BBM di SPBU dekat BTP mengular sampai ke Jalan Perintis Kemerdekaan. Truk yang tengah antre itu mengambil separuh dari lajur jalanan.
Kemacetan juga terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan depan kampus Unhas. Lagi-lagi penyebabnya karena ada antrean truk mengisi BBM di SPBU wilayah tersebut.
Baca Juga : Penjabat Gubernur Sulsel Prof Zudan Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata Kabupaten Gowa
Diketahui kondisi ini sudah terjadi di Makassar sejak sepakan terakhir. Antrean truk hingga bus tersebut berimbas ke kemacetan parah di Jalan Perintis Kemerdekaan.